CHAPTER 25

22.3K 1.1K 1
                                    

Sudah 2 minggu ini Prilly terlibat dalam project bersama Dika. Tapi Prilly tak pernah sendirian, selalu ada Princess di sampingnya yang di daulat Ali sebagai asisten pribadinya selama Prilly hamil.

Semenjak ia tahu Prilly sudah menikah dan sedang hamil, Dika sudah tidak menaruh harapan lagi pada Prilly, tapi ia tidak bisa mengalihkan dunianya dari Prilly. Prilly terlalu mudah untuk dicintai, jujur dia iri dengan Ali, beruntung sekali ia bisa menikahi Prilly? wanita seperti malaikat baik sifat dan fisiknya, Dika menyebutnya bidadari.

Dika ikut menjaga kesehatan Prilly selama mereka bekerjasama. Memang benar mitos yang mengatakan wanita hamil auranya cantiknya makin terpancar, setidaknya itulah yang disaksikan Dika saat ini. Wajah Prilly yang putih makin merona, apalagi jika ia tersenyum rasanya semua beban pikiran lenyap seketika.

Saat Prilly pamit untuk pulang, Dika sempat menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Prilly menolaknya secara halus, Prilly tidak mau Ali salah paham dan semakin tidak menyukai Dika.

Prilly lebih memilih menyetir sendiri walaupun itu juga bukan pilihan yang akan disetujui Ali.

Setibanya di appartement mereka, Prilly terkejut saat melihat kamarnya penuh dengan lilin, dan yang lebih mengejutkan Ali sudah menunggunya di sana, berdiri bersandar dekat pintu balkon. Prilly dan Ali berjalan saling mendekat dan bertemu di tengah ruangan itu. "Hai, sayang" sapa Ali mengecup kening Prilly lembut. "Haiii, ini ada apaan ya, ko tiba-tiba banyak lilin gini, trus wangi, ada yang ulang tahun?ga kan?" tanya Prilly heran.

"Ga ada, ini aku buat sebagai ucapan syukur karena kehamilan kamu, sayang"jawab Ali tersenyum manis. "Ya ampun sayang, aaahh, romantis banget sih" ucap Prilly memegang wajah Ali. "Ya udah, makan yuk, tadi aku sempetin masak lho" ucap Ali mengajak Prilly makan di balkon appartement mereka yang sudah di set untuk dinner dengan penuh lampu yang berkerlap-kerlip.

"Ya ampun sayang, ini mah so sweet banget, outdoor candle light dinner, aaaa, keren banget, aku suka, makasih ya sayang, aku pikir Aliando Syarief yang coolnya minta ampun ga bisa romantis kaya gini,hihihi"ucap Prilly senang. "Ga nyangka kan?aku kaya gini cuma sama kamu lho"ucap Ali sambil menyiapkan makanan untuk Prilly.

***

Enam bulan berlalu, kehamilan Prilly sudah mulai terlihat. Karena Ali memaksanya untuk cuti kerja, Prilly terpaksa menghentikan keikutsertaannya di Project bersama Dika, Prilly meminta Princess yang menanganinya sebagai pengganti Prilly dan untungnya Dika dapat mengerti kondisi Prilly.

Malam itu, Ali ijin pada Prilly untuk pulang terlambat. Prilly menunggu Ali sambil menonton Tv, entah apa sebabnya Prilly merasa nafasnya berat, ia tahu asmanya akan kumat. Prilly segera menelepon Ali, "Sayang, kamu cepet pulang dong, asmaku kayanya kumat, aku ga berani minum obat" ucap Prilly terbata karena kesulitan bernafas. Terdengar suara panik Ali di seberang telepon, ia segera menuju appartementnya yang memang tidak jaub dari Rumah Sakit tempat ia bekerja dan segera membawa Prilly ke rumah sakit.

***

Prilly segera diberi tindakkan oleh perawat. Selang oksigen sudah dipasangkan untuk membantu pernafasannya. Ali menitipkan Prilly pada suster jaga yang sudah ia kenal, sementara ia berbicara dengan dokter kandungan yang memeriksa Prilly.

"Gini Li, Prilly itu punya asma, dan buat penderita asma memang sangat berat dalam masa kehamilan, bisa jadi dia alergi pada janinnya sendiri, dan itu bisa membahayakan ibunya, kita masih belum tau apa ini akibat alergi atau ga, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut, untuk sementara Prilly harus diopname, besok kita lakukan cek darah dan segala macam" ucap dokter yang merupakan rekan Ali.

Ali sedikit takut mendengar ucapan Melva, tapi ia tidak mau terlihat panik di depan Prilly. Ia menghampiri istrinya yang sudah dipindahkan ke ruang inap. "Sayang, ko aku jadinya dirawat?bukannya cuma asma biasa ya?harusnya udah boleh pulang kan?"tanya Prilly pelan. "Iya sayang, kamu harus dirawat dulu sampe kamu bisa bernafas normal, kalau ga, nanti dedenya mau nafas pake apa?" ucap Ali yang lebih terlihat seperti bercanda, membuat Prilly akhirnya mau dirawat.

Give Me Your Heart RepublishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang