CHAPTER 23

21.6K 1.1K 0
                                    

Sebulan berlalu setelah pernikahannya dengan Ali. Siang itu Prilly terlihat sibuk dengan tanaman hasil cangkok pesanan kliennya sejak 2 bulan lalu di workshopnya.

Prilly tetap menggunakan pakaian berkebun favoritnya. Ia dikejutkan dengan kedatangan Princess yang memanggilnya.

"Ka Illyy, ka Illy" teriak Princess panik. "kenapa che?" jawab Prilly terkejut. "Siniiiii, ada itu, ada apa namanya sih susah banget ngomongnya, itu, apa, eee, lekong boooo, yang waktu itu dateng mau marah-marah, tapi ga jadi karena liat ka Illy, dia dateng lagi" seru Princess antara girang dan panik.

"Oya?dia dateng lagi?mau beli bunga atau mau ngapain?"tanya Prilly. "Katanya mau ketemu ka Illy" jawab Princess. "Mau ngapain ya, ya udah yuk kesana" ajak Prilly sambil berjalan ke dalam tokonya setelah mencuci tangannya. Prilly memghampiri sosok pria tinggi berbadan tegap yang dari jauh terlihat seperti pemeran Jacob di film twilight.

"Hai" sapa Prilly, "oh, hai, apa kabar?lagi sibuk?"tanyanya. "Ga sih, ada apa ya?" tanya Prilly lagi. "Ada yang mau gua omongin sih, punya waktu ga?" tanya pria itu lagi. Prilly terlihat berpikir, "Oya kenalin, gua Dika"ucapnya memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya. "Prilly" balas Prilly ramah, "ee, ngomong di dalam kantor gua aja kali ya" ajak Prilly seraya berjalan ke ruangannya. Prilly mempersilakan Dika duduk.

"So?ada yang bisa gua bantu?"tanya Prilly duduk di sofa berhadapan dengan Dika. "Santai sih, gua cuma mau nawarin ptoject sama lo, kebetulan gua seorang arsitek, beberapa klien gua butuh tanaman hias di eksteriornya." jawab Dika memulai pembicaraan dan mereka terlibat percakapan santai hingga 30 menit, ternyata Dika adalah sosok yang humoris meski tidak selebay Alex yang bisa membuat Prilly tertawa hingga perutnya keram.

Ali yang baru saja tiba di toko Prilly untuk menjemputnya pulang, melihat Prilly sedang berbincang dengan tamunya, ia memilih menunggu dalam workshop Prilly. Ali memperhatikan sosok pria itu, terlihat sekali dia tertarik pada Prilly. Siapa pria itu, apakah teman Prilly, karena mereka terlihat akrab sekali. Dan Ali sangat tidak suka dengan cara pria itu menatap istrinya, rasanya ia ingin masuk kesana dan mencium istrinya lalu mengatakan pada pria itu bahwa Prilly miliknya.

Prilly yang belum menyadari kedatangan Ali karena posisi duduknya yang membelakangi pintu masuk masih asik berbincang dengan Dika yang ternyata sama-sama menyukai tanaman. Dika akhirnya mengakhiri pembicaraannya dan pamit untuk pulang. Saat akan mengantar Dika keluar ruangannya, Prilly terkejut melihat Ali yang sudah duduk di rumah kacanya dengan tatapan tajamnya. Setelah Dika keluar dari tokonya, Prilly menghampiri suaminya.

"Halo sayang, kamu udah dateng ko ga nyamperin sih?" sapa Prilly memegang wajah Ali dengan kedua tangannya. "Aku liat kamu lagi sibuk tadi, jadi aku nunggu diluar aja, siapa cowo tadi?"tanya Ali dingin. "Oh, itu pelanggan aku, dia ngadain project kerjasama sama aku" jawab Prilly santai, "kenapa sih, ko gitu banget ngeliatnya?" tanya Prilly mrngusap-usap pipi Ali. "Aku ga suka liat cara dia natap kamu, kayanya dia suka sama kamu" jawab Ali jujur.

"Masa sih, aku ngeliatnya biasa aja, kamu terlalu sensitif ah"ucap Prilly. "Kamu mana pernah peka sama yang begituan, aku cowo, jadi aku tau, karna pernah ngalamin" ucap Ali sedikit ada penekanan di suaranya. "Udah ah, aku ga mau bahas itu, ga penting juga, kita pulang aja yuk, udah sore, aku mau masak makan malam" ucap Prilly mengakhiri pembicaraannya.

***

Malam itu Ali terlihat sekali sedang kesal, mungkin kejadian tadi membuatnya cemburu. Memang dari caranya menatap, Prilly juga merasakan kalau Dika tertarik padanya. Bahkan dia bisa tahu sejak pertemuan pertama mereka minggu lalu, saat Dika datang ke toko marah-marah karena karyawannya salah mengantarkan pesanan bunga, tapi marahnya seketika hilang saat Prilly datang menengahi. Dika hanya menatapnya terdiam, hingga ia berhenti bicara dan akhirnya meminta mereka mengirimkan pesananannya lagi lalu ia keluar toko tersebut membuat Prilly bingung melihat sikapnya.

Give Me Your Heart RepublishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang