Part 10

999 27 3
                                    

Julian dan Franda tiba di Rusun tempat Franda tinggal. Walaupun bentuknya Rusun, tapi rusun yg Franda tinggali adalah bangunan baru yang tampak masih bersih di setiap lantainya. Beberapa bahkan banyak yang masih kosong. Kebanyakan penghuninya adalah para imigran dari berbagai negara di Asia dan timur tengah. Franda memasukkan kunci ke tempatnya dan memutarnya perlahan. Franda mempersilahkan Julian masuk. Dihidupkannya lampu ruang tengah itu. Julian melangkah memasuki ruangan , tercium aroma lavender dan musk yang menyeruak ketika Julian sampai di dalamnya.

Penataan ruangan yang sangat apik walaupun ruangannya tidak terlalu luas. Suhu ruangan yang tidak terlalu lembab ataupun panas. Tak ayal seperti kebanyakan rumah dikota besar Franda juga memakai beberapa AirCon di beberapa ruangan. Terlihat sebuah sofa ditengahnya dan sebuah TV layar datar yg menempel di dinding.

Franda mempersilahkan Julian untuk duduk sebentar sementara ia menyiapkan laptopnya. Franda meletakkan tasya di kamar, membasuh wajahnya sebentar, mencuci kaki dan tangannya lalu mengikat rambutnya yang panjang dan disanggul cepol. Menyiapkan laptop dan kembali ke ruang tamu.

Julian sudah membuka jas dan dasinya lalu menggulung asal lengan kemejanya. Julian juga minta ijin pada Franda untuk membasuh wajahnya. Sementara menunggu loading di laptopnya Franda menawari Julian minuman. Dan Julian menjawab 'apa saja' dari arah kamar mandi.

Julian sudah duduk kembali di sofa dan mencari2 file yang dimaksud Franda. Tak berapa lama kemudian Franda kembali dengan 2 Mix Moka Cappucino .Mereka sama2 duduk di bawah menghadap meja diruang tamu itu. Julian mulai membaca dan mengkoreksi beberapa bagian, sememtara Franda masih menyusun beberapa kerta dan barang2 yg berserakan di meja. Ketika mengetik itu ia tak sengaja mengklik foto2 selfie Franda. Dengan berbagai macam pose, mulai pose anggun , sadis sampai yg lucu. Julian tertawa melihatnya. Frands pemasaran apa yg membuat Julian tertawa. Julian sedang duduk di bawah , Franda langsung merangkak menuju tempat Julian dan ' Ya Tuhan,,, tidak,,, tidak,,, tidak foto2 ini, ia jadi tampak sangat konyol di depan Julian. Dan Julian makin terbahak2 melihat reaksi Franfa barusan.

" oowhh Pak Presdir anda harusnya tidak melihat ini,, owh,, bagaimana ini..." Karena panik karpet dibawah kaki Franda tertarik oleh kakinya , membuat tubuhnya limbung lalu jatuh dan akhirnya membuat kepala Franda membentur kepala Julian. Keduanya berteriak ,,,

" Aww,,,"

Franda dan Julian sama2 mengaduh kesakitan sambil menggosok2 kepala masing2. Jarak mereka menjadi sangat dekat sekarang. Sesaat keduanya menjadi salah tingkah. Franda segera berbalik ke arah laptop dan men-skip layar album pic-nya barusan.

" Biar aku saja yang mengetiknya Pak Presdir, anda diktekan saja mana yang harus di rubah."

Franda segera menguasai situasi dan mengutuk tindakan bodohnya barusan. Mengapa hal itu selalu saja terjadi ketika ia sedang berdua saja dengan Jalal.

Franda kembali berkonsetrasi pada layar laptopnya. Sedangkan Julian masih dengan senyumannya memandang takjub ke arah Franda. Sungguh sisi lain seorang Franda yg dilihatnya lewat2 foto2 tadi mungkin memang mewakili kepribadian Franda yang ceria, sekaligus sedikit ceroboh, sebuah perpaduan yang menarik.

Sejam kemudian mereka sudah menyelesaikan proposal itu dan Franda menyelesaikan langkah terakhir pengeditan dan langsung mengirimkannya ke alamat e-mail Mr.Chang. Julian beberapa kali menguap menahan kantuknya. Kopi-nya sudah habis dan entah Franda sadar atau tidak Julian sudah meringkuk tidur di sofa itu.

Franda menguap juga dan merentangkan tangannya ke samping. Ia baru sadar dg kehadiran Julian ketika ia selesai mengedit proposalnya. Franda menoleh dan mendapati Julian yg tertidur pulas. Kakinya ditekuk dg posisi tubuh menyamping ke arah Franda , kedua tangannya terlipat didada, dengan mulutnya yang agak terbuka. Franda tertawa dalam hati. Seorang Presdir tidur dengan mulut menganga,,,'hahahaha'. Timbul niat iseng Franda untuk mengabadikan posisi tidur Julian yg seperti itu , entah untuk apa. Franda sangat suka dg posisi Julian yg tertidur seperti itu, ia malah membandingkan dg sikap arogan Boss nya itu ketika di kantor. Satu gambar selesai diambilnya , Jodha malah mengambil 2 kali lagi posisi tidur Julian tersebut. Dan dia terkikik melihat hasilnya untuk kemudian disimpan diponselnya menjadi pic di tanda panggil Julian.

Cinta Tapi GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang