Part 1 ("Me")

22.9K 1.3K 69
                                    

Dena berjalan santai di koridor sekolahnya dengan sepasang headset putih yang menempel di telinganya. Ia menghela nafas sedikit kesal karena ia tidak dapat menyelesaikan bacaannya.

'sial... padahal tinggal 3 bab lagi' umpatnya dalam hati.

Ia baru saja ingin melanjutkan bacaan novel abad ke-18 nya yang berjudul The American oleh Henry James. Tapi karna sepasang manusia yang tidak bermoral merusak moodnya membaca dan alhasil ia tak dapat mencapai kepuasannya membaca untuk hari ini.

"aku sudah mengatakan padamu jangan sampai menyetuh sejengkalpun dari diriku... kau tuli?!!!" suara ribut dari ujung koridor itu membuat Dena tertarik untuk melihatnya.

Dua orang gadis tengah bertopang pinggang pada seorang gadis yang kini tersungkur di lantai. Wajah gadis itu tertutup oleh rambutnya sehingga menghalangi pemandangan Dena, yang ingin mengetahui siapa gadis itu.

"ternyata selain tuli kau juga bisu hahh??!!!"

Brakkk

Sebuah buku melayang pada kepala gadis yang tengah memaki itu. Gadis itu hendak berbalik dan mengumpat, namun ia terpatung melihat siapa yang melemparnya.

"kau menggangguku mendengarkan musik..." ucap Dena dengan tenang.

Wajah cantiknya tetap kaku dan sedikit senyum dingin, tanpa memperlihatkan takut apalagi gentar menghadapi siapapun dihadapannya.

"mm..mma..af" kedua gadis itu meunduk lalu berlari meninggalkan gadis yang masih dalam posisinya yang tersungkur.

Dena melangkahkan kakinya mendekat, lalu ikut berjongkok di depan gadis itu, tangan putihnya mengeluarkan sapu tangan darisakunya, menyeka rambut yang menutupi wajah gadis itu.

"Jane Russel?"panggilnya setelah melihat tag nama gadis itu.

"kau tau bahwa kuasa mengalahkan apapun? Kau harus memiliki sebuah kuasa agar kau dapat membalas mereka. Jaga dirimu, dan aku harap saat bertemu lagi, kau bisa membalas dendammu. Kau harus..." ucap Dena saat menghapus darah yang mengalir di sudut bibir Jane.

Setelah ia rasa cukup, Dena kembali berdiri meninggalkan sapu tangannya di tangan Jane lalu berjalan menjauhinya. Gadis yang bernama Jane itu menatap Dena dari berlakangnya lalu menutup matanya menggenggam erat sapu tangan itu di tangannya.

*

*

*

*

Hari ini adalah hari kelulusan Daniel, kakak kembaran Dena. Walaupun umur mereka sama, Daniel memang disengaja masuk sekolah lebih cepat dari pada Dena, dengan alasan ia tak ingin selalu bersama dengan Dena, tentu saja Dena menanggapi dengan biasa saja tanpa komentar dan keluhan. Ia hanya ingin tenang. Tidak seperti Daniel yang menjengkelkan, emosian, dan kepala batu.

"ayolah sayang...ini adalah hari kelulusan kakak kembaranmu. Kau akan terus memegang buku itu?" tanya Tia, saat mereka berjalan menuju ruangan aula dimana acara kelulusan diadakan.

"aku bosan mom..." jawab Dena yang membuat kening Tia, ibunya mengerut lucu.

"bukankah membaca lebih membosankan dari apapun. Hmmm aneh..." guman Tia.

"Ya Tuhan, gadis-gadisku... aku pikir aku kehilangan kalian" Seorang pria yang sangat tampan dan berwibawa datang dengan berlari lalu memeluk istri kecilnya dan memberikan ciuman kecilnya. Mengusap rambut Dena yang masih larut dalam bacaannya.

"aku sudah bilang tempat ramai tidak baik bagimu honey..." kesalnya pada sang istri.

"kau bercanda Bryan? Ini hari kelulusan Daniel" bentak TIa yang begitu menggemaskan dengan perutnya yang membuncit sambil bertopang pinggang di depan suaminya.

My Beautiful Ice Mate (MIM Child Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang