Chapter Two : Frog...where are you? (Pond? Yaiks!!)

2K 27 4
                                    

"Diminum Mad, Reu, Mik"aku menyodorkan segelas syrup pada masing masing mereka "Nah, bagian gue mana?"Sam protes "Bikin sendiri!"Aku meminum syrup bagianku "Kejam lo!"Sam melangkah menuju dapur dengan kesal "Wahhahaha, so?"Aku tertawa lepas, membuat seseorang kesal -terutama alien seperti dia- adalah hal yang menyenangkan. Oh ya, FYI si Sam itu sepupuku. Dia kelas 2 SMA, seumuran sama J dan Reuben. Tapi gue, ngga bakalan mao manggil dia abang, kakak, brother, atau apalah. Gedek gue sama sikapnya, nyebelin...kayak alien.

"Siapa lo tuh Vi?"Suara Mikha berbisik "Sepupu gue, baru dateng dari Bogor. Kenapa?"Aku menaruh gelasku yang setengah kosong ke atas meja ruang tamu "Nggaaa"Mikha geleng geleng sambil senyum senyum sendiri. Aku meneguk lagi syrupku "Kita mulai belajar gitar besok ya?"

"Uhuk...uhuk...", kata kata Reuben membuatku tersedak "Pelan pelang dong Vi, ni aer ngga bakalan lari. Kagak.."Mikha menepuk nepuk punggunggku "Uhuk, ehm. Gue ngga punya gitar Reu...Ehm"aku berdehem beberapa kali "Ya, besok gue bawa"Reu terlihat serius mengatakannya "Hah? Beneran Reu? Latihan dii mana?"Aku memajukan tubuhku mendekatinya "Hm, lo maunya di mana?"

"Dimana ya? Tau deh. Gue mah gimana lo aja"aku manyandarkan diri ke kursi "Ntar deh gue kabarin lagi. Lo mending nge-search dulu, lagu apa yang pengen gue ajarin"Reu menuntaskan minumnya. "Belajar gitar Vi? Kenapa ngga sama gue aja?"Sam baru kembali dari dapur dan langsung duduk di sampingku. Padahal sofa single coba! Dasar alien.

"Apaan sih lo Sam, rese banget"aku bangkit berdiri dari sofa itu. Tu alien di omelin malah cengar cengir. Udah biasa kali ya di amuk masa sama gue? Hah

"Lo bisa main gitar Sam?"Tanya Reuben, Sam menaruh gelasnya ke atas meja "Gue?"

"Iyalah lo. Udah jelas jelas dia nanyain lo"aku duduk di samping Mad "Bisa, tapi dulu sih. Sekarang tau deh"Sam mengangkat bahu dengan cuek "Lagak lo"aku melempar bantal sofa ke arahnya. Jackpot! Tepat sasaran

"Eh Sam, sepupu lo emang blangsakan gitu ya?"Mikha, dengan innocentnya dia bertanya begitu. Aku memutar bola mataku dengan kesal . Huft!

"Whahaha, iya. Kalian emang nemu di mana ni anak? "Jelas saja Sam antusias dengan topik ini. Pokoknya, segala macam theme perbincangan yang romannya nge-bully gue, dia pasti berasa di apain gitu. Girang banget!

"Gue sama kak Mad baru baru ini kenal sama dia. Di kenalin adek gue"Reu menegakkan duduknya, "Kalo gue mah sekelas sama sepupu lo itu"Mikha menyahuti, Sam cuma manggut manggut. Kayaknya bahan pembicaraan udah ludes ya?

"Yaudah Vi, kalo gitu kita pamit pulang. Udah sore juga"Mada berdiri "Iya, hm thanks minumannya Vi"Reu ikut berdiri "Bye Vi"Mikha melambaikan tangannya. "Jangan lupa lo, kodok gue"aku mengingatkan sambil mengantar mereka ke halaman depan, tempat mobil Mad di parkirkan. "Iye iye. Besok gue bawain dah"Mikha menjawab dengan kesal.

"Bye..."

...

Bel dari tadi udah nge-rock. Pelajaran ke 1 juga udah mau mulai, tapi Mikha belom keliatan juga batang kakinya? . Padahal Biologi itu jam pertama, dan kodok gue, masih ada di dia. Ketua kelas masuk dan nyuruh anak anak langsung ke lab. Gue keluar kelas terakhir, masih was was, sebenernya ni cowo niat sekolah ngga sih?

Oh kodokku yang malang...

Dimana dikau gerangan?

Aku menunggumu..mu...mu...mu

Oke, itu berlebihan.

PakKu, alias pak Kumis udah masuk ke lab dan bagi kelompok anak anak, gue masih sendiri soalnya nga ada yang mau sekelompok sama gue. Kenapa? Gue nga tau. takut di mutilasi kali yak?!

Oh ya, guru biologi ini namanya sih Pak Sleindra, tapi ribet. Jadi, gue nyiptain sebutan simple yang pas buat tu guru. Pak Ku. Hhaahha, cerdas kan gue?! #PedeModeOn

Pop CornDär berättelser lever. Upptäck nu