Your Lady

53.1K 1.8K 33
                                    

Rara menatap benda itu dengan nanar. Ia tahu, bahwa ia telah melakukan hal yang salah, dan itu merupakan dosa besar yang tiada ampun. Ia melakukan hal yang terlarang, tidak seharusnya ia lakukan sebelum menikah.

Empat buah testpack itu menunjukkan hasil yang sama.

Dua garis. Ia positif hamil.

Dan parahnya, ia hamil anak dari sahabatnya sendiri, Putra.

---

Hal ini bermula saat pesta ulang tahun Alexandra yang ke 23, Lexa mengundang teman-teman kantornya merayakan di salah satu restoran eropa dan menyediakan wine dan beberapa minuman alkohol lainnya untuk dinikmati.

Rara yang tidak tahu bahwa di minuman berwarna bening itu yang nampaknya seperti air putih biasa, ternyata adalah Jack Daniels--whiskey. Seketika kepalanya menjadi penat dan pening. Ia tidak begitu mengenal siapapun disini yang bisa ia percaya kecuali Lexa dan Putra.

Karena ia merasa tidak enak jika meminta tolong Lexa mengantarkan dia pulang--karena ini acara Lexa. Rara akhirnya mencari Putra dalam kondisi setengah fly yang membuat Putra kelimpungan. Dia akhirnya membopong Rara kedalam jazz miliknya dan menuju apartmen miliknya.

Dia tidak mungkin membawa Rara kerumahnya dalam kondisi seperti ini bukan? Make sense.

Putra juga nampaknya merasa bersalah karena tidak memberitahu ataupun memperingati Rara untuk tidak meminum minuman beralkohol apapun. Karena ayah Rara adalah seorang militer, maka Rara dibesarkan tidak mengenal lingkungan nakal dalam bentuk apapun.

Bahkan Putra berani bertaruh, seumur-umur dua puluh satu tahun gadis ini, dia tidak pernah menginjakkan kakinya ke club malam, pub, ataupun bar.

Tapi Putra juga tidak bisa menyalahkan Lexa yang menyediakan minuman beralkohol itu. Karena sebagian besar teman-teman kantor mereka berusia diatas itu dan bisa menikmati party dengan minuman beralkohol.

Dan Putra mengakui bahwa dia juga meminum beberapa shot tequila serta champagne. Dan itu membuatnya cukup kelimpungan, sampai dibawah alam sadar mereka semuanya terjadi begitu saja bagaikan sungai yang mengalir. Malam itu terjadilah sebuah kejadian yang berdampak besar dan menjadi sebuah masalah ini.

---

Sebenarnya, Rara bisa saja menggugurkan janin ini, dan masalah selesai.

Memang, masalah akan selesai dalam sekejap jika dia menggugurkan bayi ini. Tapi, apakah dia tega menjalani hal itu? Apakah dia sanggup hidup dengan dipenuhi segala rasa bersalah dan sakit hati karena sudah membunuh bayi--yang bahkan tidak berdosa sama sekali.

Tidak.

Rara segera menghapus pemikiran bodohnya untuk menggugurkan janin ini, dia tidak tega. Dan dia tidak dibesarkan di keluarga pecundang yang lempar batu sembunyi tangan.

"Segala perbuatan, harus dipertanggungjawabkan.", itulah prinsip ayahnya yang telah ditanamkan kepadanya sejak dia kecil.

Dan ya, dia harus mempertanggungjawabkan segala dosa dan perbuatan yang telah ia perbuat, walau ini adalah sebuah kecelakaan dan bukanlah hal yang disengaja.

Rara sebenarnya sangat ingin memberitahu Putra tentang hal ini, namun ia tau, Putra diam-diam memiliki perasaan kepada Lexa, pasti. Lexa cantik, bertubuh bak supermodel, rupawan, lahir di keluarga kaya raya, dan pintar. Jika dibandingkan antara dirinya dan seorang Alexandra Gabrielle Halim, tentu dia bukanlah siapa-siapa.

Sejujurnya, ia yakin jika ia memberitahu Putra akan hal ini, lelaki itu akan bertanggungjawab sepenuhnya, sebagai sahabatnya dan juga ayah dari janin yang dikandungnya. Masalahnya, dia tidak tega jika Putra tidak bahagia bersamanya. Karena, Rara mencintai lelaki itu. Dan jika Putra bersama Lexa bisa membuat lelaki itu bahagia, maka ia akan berlapang dada.

Namun, sekarang konteksnya berbeda. Ia bahkan bingung harus cerita ke siapa dan mulai darimana.

---

Putra menyadari ada hal yang berubah dari sahabatnya, Rara.

Rara menjadi orang yang penutup dan... untouchable. Sebenarnya ada apa dengan gadis ini? Apa dia masih memikirkan kejadian yang terjadi di malam 'itu'?

Sampai saat Rara tidak masuk kerja, akhirnya Putra berinisiatif untuk datang ke rumah Rara. Ketika ia sampai di rumah Rara, ibunya bilang bahwa Rara sedang sakit dan Putra bisa langsung mengunjunginya di kamarnya.

Putra cukup kaget, kenapa Rara ini? Bisa sampai sakit. Ternyata saat Putra sampai di kamar bernuansa pink itu, Rara tidak ada di kamar, maka Putra menuju kamar mandi dan melihat Rara sedang berjongkok muntah-muntah di kloset WC-nya.

Rara nampaknya belum menyadari akan kehadiran Putra. Putra melangkahkan kakinya masuk, dan tanpa sengaja matanya menangkap benda tipis yang ada disamping kloset Rara. Astaga Tuhan, testpack?!

Bagaimana bisa ia melupakan kenyataan bahwa jika ada pria dan wanita 'bersinggungan', maka memungkinkan bahwa sang wanita hamil?

"Kamu hamil, Ra?", ucap Putra membuat Rara bangkit dan kaget setengah mati.

Ekspresi kaget Rara menjawab semuanya. Rara hanya diam tak berkutik sampai akhirnya hening menyelimuti mereka.

"Kenapa kamu nggak pernah cerita sama aku, Ra?", ucap Putra dan Rara hanya menunduk dan memainkan jarinya. Membuat Putra gemas setengah mati.

Bagaimana hal sebesar ini dia tanggung sendirian?

"Tiara Ratu Cantika, lihat aku!", ucap Putra sekali lagi dengan nada tegas dan menarik Rara ke pelukannya. Bisa ia dengar isak tangis gadis itu dan bahunya bergetar pelan.

"Kenapa? Kenapa Rara enggak mau cerita sama Putra? Rara takut? Takut Putra enggak mau tanggungjawab?", tanya Putra dengan lembut seraya mengelus kepala gadis mungil itu.

"A-ak-aku, takut.", ucap gadis itu sesegukan.

Putra tersenyum dan berkata,
"Ra, aku menyayangimu, dan tidak keberatan sama sekali menghabiskan waktu hidupku selamanya bersamamu. Aku bahagia. Jangan menangis lagi, Ra. Kamu tidak mau menikah denganku, ya?", ujar Putra miris.

Rara terkejut setengah mati melihat lelaki itu ikut menitikkan air mata. Bagaimana pikiran itu bisa sampai di kepala lelaki itu?

"Ti-tidak. Justru ak-aku takut kamu tidak mau menikah denganku.", ujar Rara dengan jujur. Membuat Putra tersenyum dan berkata,

"Kamu tau, menikah denganmu adalah sebuah impian, yang tak akan lagi menjadi mimpi, tapi akan segera kulaksanakan."

THE END

---

A/N:

Oke quick aja ya, ini cerita Rara-Putra, sahabat Lexa di TBJ. Mereka sudah menikah saat Lexa umur 23. Dan pada TBJ, Lexa berumur 24 tahun. Jadi kejadian ini sekitar setahun lalu. Alias, cerita TBJ adalah versi masa depan dari sekarang. Makanya di TBJ Rara itu udah punya anak.

Enjoy ya guys, ini selingan dan juga pelengkap TBJ.

Merry

Your LadyWhere stories live. Discover now