A Psychopath

Gelap!!

Cklek...

Aku membuka pintu kamar bunda...

"pergi...!" teriak bunda dan melempariku sebuah vas bunga kecil berhasil mengenai pelipisku

Aku memegangi pelipisku yang aku rasa terluka...

rasanya sakit tapi menyenangkan, senyumku mengembang pandanganku kabur dan semuanya gelap...

Hey kenapa aku susah membuka mataku

"gita?? gita bangun..." itu suara bunda terasa bunda memelukku

"bunda... gita kenapa??" dan itu... itu suara alvin

"gita kena vas bunga dan...

semuanya sunyi... kesadaranku hilang sepenuhnya...

damai sekali...

tapi berangsur-angsur aku merasakan rasa yg menyenangkan dipelipisku... perihh sangat perihhh tapi tetap saja menyenangkan

Aku mencoba membuka mataku perlahan...

Kepalaku pening ketika aku sepenuhnya membuka mataku...

aku melihat alvin yg tertidur disebelahku, begitu tampan lelaki disebelahku ini walaupun sedang tidur seperti ini

"Alvin..." desahku dan mengelus pelan pipinya

Alvin terusik dan terbangun dari mimpinya, dia membenarkan tempat duduknya dan tersenyum padaku

"sayang... kamu gapapakan??" ucapnya terlihat hawatir

"aku gapapa, bunda mana??"

"bunda dikamarnya... dia tadi lempar kamu pake vas bunga..."

"iya aku tau... bunda pasti ga sengaja..."

"bunda tadi nyerita kalo bunda didatengin dia lagi..."

"dia dateng lagi??"

alvin memanggut

"itu alesannya bunda lempar kamu pake vas bunga..."

"ya ampun... siapa sihhh peneror itu... aku ga kuat liat bunda ketakutan kaya tadi... aku takut bunda kenapa-kenapa..."

"biar aman... aku udah pasang cctv dikamar bunda dan aku bakalan nyewa lagi 2temen aku..."

"nanti kalo temen kamu dibunuh lagi??"

"ga akan... ini tempat umum dan sipeneror itu pasti bakalan mikir sebelum bertindak dan lagi pula aku udah pasang cctv disetiap sudut ruangan dan luar ruangan bunda"

"Ya ampun Alvin... makasih ya... kamu emang malaikat pelindung aku" aku memeluk alvin erat

"Aku bakalan ngelakuin apapun agar kamu sama bunda kamu bahagia sayang..."

"makasihh ya vin udah mau dateng dikehidupan aku..."

"hati kamu yang manggil aku sayang..."

Ahhh Alvinku...

Kau memang diciptakan sangat sempurna oleh tuhan untuk menutupi semua kekurangan dihidupku...

Aku tak henti-hentinya bersyukur atas kehadiranmu dihidupku...
Terimakasihh Tuhan... Terimakasih

--

Satu minggu berlalu...

Bunda tak lagi didatangi oleh sipeneror bertopeng itu, tapi sipeneror itu terus saja memberi surat ancaman padaku...

Aku semakin bingung siapa dia sebenarnya??

Aku duduk Dikursi taman sendiri menunggu Cindy datang, Aku ingin bertemu dengannya karna dia tak pernah masuk sekolah dan terakhir aku melihatnya ketika sedang dirumah sakit...