sapta

1.3K 232 49
                                    

"Ini untuk lo," Cara naruh segelas jus terong Belanda di hadapan gue. Yep, Cara mengajak gue pergi ke Kantin yang untungnya gak rame kek hari-hari biasa.

"Mereka tuh emang biasa kek gitu, ya?" Cara menarik kursi di hadapan gue, lalu mendudukinya.

"Mereka sapa?"

"Si jablay Joanna dan jalang-jalangnya itu." Balas Cara spontan.

Gue hampir tersedak denger ucapannya. Baru kali ini gue nemuin orang yang kalo ngomong asal jeplak kek dia.

"Uh, gak tau deh. Gue gak terlalu peduliin keberadaan mereka di sekitar gue. Juga, mereka gak bakal peduliin gue, yang ada malah mereka menghujat gue."

Cara menaikkan sebelah alisnya. "Menghujat?"

Gue mengangguk sekali. "Iya. Jadi gini, gue 'kan suka warna pink, dan lo bisa liat sendirilah dari ujung palak nyampe kaki penampilan gue serba pink, dan itulah kenapa yang membuat gue dijauhi oleh anak-anak sekampus."

"Kok bisa?" Sahut Cara.

"Mungkin karena mereka gak mau berteman sama cowok yang berpenampilan pink," gue tertawa ironis sambil meminum jus terong Belanda.

Cara mengangguk-anggukan palaknya kek mbah dukun, kemudian dia minum jus kangkung Amerika yang tadi dipesannya. "Tapi, lo sadar gak sih?"

"Sadar paan?"

"Ya.., kalo kita itu punya persamaan, yaitu sama-sama gak punya temen di kampus."

Gue tersenyum kecut. "Iya, sih. Tapi, kita juga punya perbedaan, Cara."

Cara mendelikkan matanya. "Apa?"

Gue tarik napas panjang dalam-dalam lewat idung, terus tahan nyampe ajal menjemput. Yaelah, gaklah. Percaya amet sama gue.

"Bedanya itu adalah gue gak punya temen karena gue dijauhin, sementara lo gak punya temen karena lo yang jauhin mereka. Iya, nggak?"

Dan saat itulah muncul ulasan senyum terukir sempurna di wajah Cara. Tiba-tiba, dia berdiri sambil menggebrak meja, mengejutkan bibi-bibi kantin.

"Gue punya ide cemerlang, Har! Gimana kalo kita berteman, lalu membalas dendam mereka semua?"

"Berteman?" Ulang gue, masih gak percaya.

Cara tersenyum dan menganggukkan palaknya sekali.

"Tapi, apa lo gak malu punya temen yang suka warna pink kek gue?"

Cara tertawa sebentar. "Ya nggaklah. Kenapa harus malu, hm? Emangnya berteman itu ada tipe-tipe tersendiri gitu, ya?"

"Nggak sih," gue garuk-garuk pantat.

"Yaudah yuk ikut gue!" Cara narik tangan gue.

"Mau kemana? Kita masih ada satu kelas lagi."

"Bodok amet ah. Ikut gue buru!"

---

Gaje af

Bhayy.

leave ur vomment(s) :**


Pink ➳ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang