Chapter 19

1.8K 139 5
                                    

Mencoba untuk mengalihkannya, aku melepaskan tangan Harry. Aku mencoba agar hatiku tidak jatuh terlalu dalam dengannya dan aku harus menampar diriku untuk kembali ke dalam duniaku yang dulu selalu ceria. Memejamkan mataku menahan gejolak emosiku dan ketika aku fikir aku bisa menyeimbangkannya aku membuka mataku. "ada apa?"

"Kita harus bicara." Katanya seperti berbisik sengaja agar Niall tidak dapat mendengarkannya.

"Bicara apa? Bicara saja sekarang disini." Kataku ketus sementara aku merasa Niall merasa sudah bosan menungguku lama di dalam mobilnya.

"Tidak disini. Ayo ikut aku!" Katanya sambil memegang tanganku dengan erat dan membuka pintu mobil dan memasukkan kepalanya seperti ingin berbicara ke Niall, "Aku akan membawanya pergi." Katanya lalu keluar dan membawaku pergi, aku sempat mendengar Niall mengumpat padanya. Aku sudah berusaha untuk melepaskannya tapi sungguh ini sangat erat dan tanganku terasa sangat sakit. Dia aneh.

Dia membawaku ke arah mobilnya yang terparkir di luar kampus. Ketika kami sudah sampai di depan mobilnya dia menyuruhku untuk masuk dan dengan kesalnya sambil mendengus aku menuruti perkataannya karena dia sedaritadi menontonku untuk duduk. Baru setelah aku masuk ke dalam mobilnya di masuk. Selama di perjalanan keheningan menyelimuti kami, dia aneh tadi dia bilang dia ingin berbicara denganku tapi sedaritadi tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Aku memijat-mijat tanganku yang di genggamnya dengan sangat erat yang mana membuat tanda merah di tanganku walaupun sedikit dan mungkin tidak terlalu kelihatan. "Kamu kenapa?" Katanya yang menoleh ke arahku.

"Kamu mau ngomong apa? Cepat!" Kataku kesal. Dia secara tiba-tiba menghentikan mobilnya di jalanan-tepatnya di pinggir jalan.

"Apa tanganmu sakit? Sini aku lihat." Katanya sambil memegang tanganku yang sakit.

"Tidak usah. Cepat katakan padaku kamu mau ngomong apa?" Kataku dengan kesal karena semakin lama Harry semakin aneh.

"Aku ingin kamu mengajak Sophia untuk liburan." Katanya dengan enteng dan aku hanya mendengus kesal dengannya. Apa-apaan dengannya? Memperlakukanku seperti ini hanya untuk mengajak Sophia untuk bergabung. Menjengkelkan.

"Jadi hanya itu yang kamu katakan?" Kataku kesal dan memerah. Dia menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arahku. "Kenapa?"

"Kamu masih suka denganku?" Katanya sambil tersenyum kecil ke arahku.

"Hah? Untuk apa aku suka denganmu?" Kataku dengan mendesis dan mendengus kesalnya.

"Jangan bohong!" Katanya lagi tersenyum sambil mencubit hidungku.

"Aaaa... Sakit! Iya aku serius!" Kataku sambil melepaskan tangannya dari hidungku. Mungkin sekarang aku hidungku sudah merah dan tentu saja hidungku sudah memerah ketika aku melihatnya dari kaca.

"Kalau begitu senyum hmm?" Katanya dengan tersenyum dan mana membuatku terpaksa untuk tersenyum agar dia menjalankan mobilnya. "Nah seperti itu!"

Dia menjalankan mobilnya lagi menelusuri jalanan di London. Aku merasakan ponselku berbunyi di dalam tas jadi aku membuka tas dan mengambil ponselku. Membuka kunci dan melihat ditampilan ada 1 pesan dari Niall.

Kamu dimana?

Aku sedang bersama dengan Harry. Maaf sebelumnya aku tidak memberitahumu. Dan maaf karena aku tidak jadi pulang bersama eh

Aku merasa tidak enak hari dengan Niall karena aku meninggalkannya di parkiran tadi. Selang beberapa detik, ponselku berbunyi lagi.

Tidak apa-apa tapi lain kali ayo kita ke rumahmu lagi eh

Heartstrings |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang