Novelis Muda 3

626 38 0
                                    

Chapter 3

                 Author POV

  Di sebuah ruang makan terdapat seorang pemuda dan seorang gadis cantik yg sedang berbicang bincang.

"Li kamu nanti ada jadwal buat ke PH li. Mau bahas film yg bakal kamu bintangi itu"Ujar gadis tersebut yg bernama Alya pada Ali adiknya

"Ya Al thank's ya lo udah mau atur jadwal gue"Ujar Ali adiknya

"Santai aja kali Li. Gue kan kakak lo"Ujar Alya

"Hahah tumben omongan lo bener kak."Ledek Ali

"Wah lo ngeledek nih ya"Balas Alya

                  Ali POV

    Pagi hari gue dan kakak gue sarapan bersama di ruang makan. Gue dan Alya memang hanya berdua karena papa gue udah Almarhum dan mama gue lagi di luar negri untuk ngurus bisnis keluarga.

Gue dan Alya berbincang sebentar lalu bergegas untuk ke kantor PH.

                Prilly POV    

   Pagi hari gue udah siap dgn dress selutut berwarna tosca dan sabuk hitam kecil yg melingkar di pinggangku. Hari ini aku, Agnes dan Joanna asistenku ada jadwal untuk ke kantor PH. Jika kalian tanya alasannya adalah karena salah satu novel ku akan di angkat menjadi film layar lebar.

"Prill udah siap belum?"teriak Agnes dari luar kamar

"Iya bentar lo keluar duluan aja"Balas ku

Aku menyisir rambutku lalu mengambil tas ku dan keluar dari kamar.
Di garasi Joanna dan Agnes sdh menungguku sambil duduk di mobil BMW putih milik Joanna ku rasa.

"Ready"Kata Joanna

Yg di balas anggukan oleh aku dan Agnes

Butuh waktu sekitar 1 jam dari rumahku untuk ke kantor PH. Sesampainya di sana aku,Agnes san Joanna turun dari mobil dan memasuki gedung tinggi itu.

Kami bertiga sdh sampai di lobby lantai dasarnya. Aku menyuruh Agnes dan Joanna untuk pergi duluan karena aku ingin ke toilet.

"Kalian duluan saja nanti aku menyusul aku ingin ke toilet"Kata ku

"Baiklah"Jawab mereka

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan di lobby itu. Akhirnya kaki ku pun melangkat tapi tiba-tiba. BRUKK

Tubuhku jatuh tersungkur di lantai rasanya sakit dan ohh sungguh memalukan.

"Maaf aku tidak sengaja"Kata pemuda di depanku yg kurasa cukup tampan

"Kalau jalan itu pakai mata dong masa orang segede gini gak liat"Kataku sewot

"Ya tapi aku sudah minta maaf nona"Kata pemuda di depanku itu

"Tapi tet..."kataku langsung terpotong karena dia pergi dari hadapanku

"Arrrrghhhh. Dasar menyebalkan" Teriak ku dalam hati.

Ali POV

Aku dan Kaia kakak ku berjalan dari tempat parkir ke lobby saat di lobby aku baru ingat kalau ada barangku yg tertinggal akhirnya aku menyuruh kaia untuk pergi duluan karena aku harus kembali ke mobil.

Tapi tiba-tiba. BRUKKK

Aku menabrak seorang gadis mungil. Aku tidak sempat menahan tangannya dan akhirnya dia jatuh tersungkur di lantai. Aku membantunya berdiri dan aku minta maaf.

"Maaf aku tidak sengaja"Kataku sopan

"Kalau jalan itu pakai mata dong masa orang segede gini gak liat"Kata gadis itu sewot

"Ya Tapi aku sudah minta maaf nona"Kata ku

"Tapi tet....."Katanya yg segera aku potong dgn berlalu dari hadapannya.

Ku lihat dari jauh wajahnya merah padam menahan marah atau malu aku tidak tau.

Prilly POV

Prilly mengurungkan niatnya untuk pergi ke toilet. Prilly pun segera menuju lift dan menekan angka tiga.

Di dalam lift Prilly sendiri dan tak hentinya dia mengucapkan sumpah serapahnya pada pemuda yg tadi dia temui.

Ting!!

Suara lift berhenti di lantai tujuan Prilly. Prilly pun segera mengetikkan pesan singat pada joanna di mana letak ruangan pertemuan mereka.

Tak butuh waktu lama setelah Joanna membalas pesan singkat Prilly. Prilly pun segera mencari ruangan yg Joanna maksud.

Prilly menemukannya, Prilly pun mengetuk sekali lalu masuk. Di dalamnya sudah ada Agnes,Joanna satu perempuan berwaja Arab, seorang lelaki memakai setelan jas dan.... mata Prilly tertuju pada Pria dgn balutan jaket biru gelap,kaus putih bermotif abstrak, dan celana jeans hitam. Ya siapa lagi kalau bukan Ali

Agnes dan Joanna menatap heran Prilly, akhirnya Joanna pun berdehem agar Prilly sadar dan cepat duduk.

Prilly pun sadar dan langsung duduk. Tanpa Prilly sadari Ali pun memperhatikan Prilly dgn ekor matanya.

"Baiklah kalian semua sudah kumpul. Perkenalkan nama saya Ridwan kalian bisa memanggil saya Om ridwan"Kata Om Ridwan

"Baik di sini saya akan membahas film layar lebar yg di angkat dari kisah pada novel best seller karya nona Prilly Vexia Latuconsina"Kata Om ridwan

Semua yg ada di ruangan itu nampak menyimak dgn baik setiap perkataan om ridwan.

"Film ini saya angkat dari novel Prilly yg berjudul First Love Never End. Dan yg menjadi pemeran utama Pria disini adalah Aliando dan Pemeran utama wanitanya adalah Prilly"Kata Om Ridwan

Prilly membelakakkan matanya kaget. Ia sangat tau isi dari novel itu. Banyak adegan romantis yg di perankan oleh Daniel dan Sisil (Pemeran di novel Prilly).

Joanna dan Agnes dgn kompak menyetujui kontrak tersebut. Ingin rasa nya ingin Prilly terjun bebas sekarang juga. Bagaimana bisa kedua sahabatnya itu tidak membicarakan dulu pada dirinya. Menyebalkan.

"Baik surat kontrak sudah di tanda tangani, kita bisa mulai proses reading minggu depan. See you soon All"kata Om ridwan

Setelah berjabat tangan dgn Om ridwan. Om ridwan pun keluar ruangan. Kaia berjabat tangan dgn Agnes,Joanna dan Prilly. Joanna dan Agnes pun berjabat tangan pula dgn Ali. Giliran Prilly. Tapi mereka sama sekali dia tdk bergerak.

"Ekhemm"dehem Kaia

"Udah sih Prill mentang2 bakalan meranin sosok sisil di novel lo itu eh sekarang malah pandang2an gitu"Kata Joanna

Ali nampak menahan senyumnya.

"Apaan sih lo jo, lo kira gue seneng gitu. Kita bicarain ini di rumah"Kata Prilly lalu keluar ruangan

Agnes dan Joanna terlibat saling pandang kemudian tersenyum miring seperti merencanakan sesuatu.

Hallo all maaf ya yg pada lumutan nunggu next nya story ini. Maaf kalau lama gak next soalnya lagi gak ada ide. Dam maaf juga kalau ngegantung.

Novelis MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang