Part 7 ~ Great Disaster

38.7K 1.1K 4
                                    

Clara POV

Setiap biasa setiap pagi aku memasakan makanan untuk mereka tapi kali ini aku melihat Chrish. Chrish menatapku dengan intens ketika aku sedang sarapan pagi. Aku membenci dia karena syarat yang diajukan untuk menghancurkan orang benar-benar tak punya hati. Aku melihat dia sepertinya sangat jijik, menghancurkan sepupunya.

Aku bisa saja merawat bayi itu tanpa bantuan Chrish yang aku butuhkan adalah orang yang mau menjadi Ayah dari bayi itu entah aku harus menikah atau tidak tapi belum siap menikah aku masih ingin tetap menari dan mengajar. Keadaan saat sarapan sangat hening. Aku melihat Erika sedang cemberut, aku ingin menanyakan mengapa dia seperti itu.

"My sweet heart, mengapa kau cemberut cepat habiskan makanannya setelah itu kita ke tempat sekolahmu, terus pulang dari sekolah kau harus les mengerti honey?" aku mengajarkan dia sedikit tegas agar tidak manja terhadap orang walaupun aku tetap memanjakannya.

"Aku tak mau diantar oleh Pam Lex, dia kemarin bertengkar dengan Ms. Elena sampai menangis. Aku kan sedih." Pandanganku langsung menoleh ke arah Alex, dengan tajam apa yang terjadi dengannya.

"Baby, dia tetap mengantarkanmu karena dia ingin menjagamu nak, nanti aku akan menasehatinya agar tidak membuat Ms. Elena menagis lagi. Jadi kau jangan cemberut lagi ya, Aku sudah membawa bekal yang lucu untukmu. Coba kau lihat sayang." Aku membuatkan makanan dengan bentuk wajah tersenyum dan macam-macam sayuran yang membuat Erika tersenyum mengunjukan giginya sehingga membuatku tertawa melihat tingkah laku anak kecil ini.

"Ms. Clara kau bisa sekali mengambil hati dari keturunan Johnson ya."

Aku hanya tersenyum acuh kepadanya.

"Lex, aku perlu bicara dengan mu sebentar."

Aku dan alex menuju balkon melihat pemandangan di luar apartement.

"Lex, apa yang terjadi pada el?"

"Aku hanya kesal dengannya bersikap seperti itu ra."

"Kau tau kan itu resiko kalian yang baru mengetahui sikap satu sama lain. Dan kau harus menerima el apa adanya tanpa memandang kelemahannya."

"Aku tau ra, aku mencintai dia aku serius dengannya ra oleh karena itu aku kemarin menjelaskan kepadannya semua tentangmu dan kondisi ayahmu. Erika melihat Elena menangis saat aku menjelaskan itu."

"Ok, aku mengerti, aku tak apa-apa."

"Dia merasa bersalah padamu ra."

"aku sudah memaafkan dia kok karena dia sahabatku."

Kita berdua akhirnya masuk ke dalam, aku lega mendengar mereka berbaikan. Tiba-tiba Erika memeinta Chrish mengantarkan.

"Ara, kita diantarkan Paman Chrish ya."

Aku hanya tersenyum sebagai topeng untuk Erika. Aku melihat Chrish sedang menaikan alis kanannya menunggu jawabanku.

"Ok demi Erika" aku langsung membawa Erika keluar.

Aku mendengar Chrish berbicara kepada Alex untuk mengurusi perusahaan untuk hari ini.

Ketika di jalan, suasana aku dan chrish hanya saling diam dan hanya melirik karena posisi aku dan dia berada di depan. Chrish mengendarai mobil, Erika di belakang sendiri sedang mendengarkan musik.

"bagaiman tawaran yang aku berikan?"

"Kau masih ingin merusak kebahagian orang?" aku menggeleng-gelengkan kepala tak tahan dengan orang di sampingku.

"Kau ingin apa? Agar bisa setuju dengan tawaranku?" dia menantangku.

"Kau benar-benar gila Chrish."

Romance BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang