YOU!!!

93.3K 2.7K 88
                                    

Hong Jisoo, lelaki itu melangkahkan kakinya menuju ke cafe di seberang jalan, tangan kanannya menenteng tas yang berisi gitar, matanya terpaku pada langkah kakinya, dia terus berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya.

BRUKKK ...

"Ahh ..."

"Maafkan saya, saya berjalan tanpa memperhatikan jalan, biar saya bantu."

"Terima kasih."

Jisoo membantu perempuan yang ditabraknya berdiri, dia juga membantunya mengambil buku dan kertas yang berserakan di jalan.

"Tidak apa-apa, kan? Maafkan saya sekali lagi."

"Ya, tidak apa-apa. Terima kasih sudah membantu. Maaf, saya permisi karena sudah ditunggu."

"Baiklah, silahkan."

Perempuan itu memasuki cafe yang dituju oleh Jisoo. Jisoo melihat perempuan tadi bergabung bersama beberapa orang yang mungkin menunggu dia, sedangkan Jisoo sendiri mengambil tempat yang menurutnya nyaman sekaligus bisa meringankan pikirannya dari stress.

"Ya! Ryeon kau lama sekali."

"Mianhaeyo, Hyungi-ya, Myungjo-ya."

"Selalu saja telat, jangan bilang alasannya kesiangan, aku sudah bosan dengan alasanmu itu."

"Hehehe, memang iya."

"Ya ampun Nona Park, kau itu sudah dewasa, bagaimana nanti kalau punya suami? Aku yakin dia tidak akan betah di rumah, dan bisa saja dia akan selingkuh darimu"

"Ya! Jangan asal bicara kau, aku tidak mau suamiku seperti itu nanti."

"Maka dari itu biasakan bangun pagi dari sekarang."

"Ya, ya, ya, lagipula aku juga masih sekolah, belum berpikir ke sana. Sudahlah kita langsung kerjakan saja tugas kita."

"Iya, aku ingin cepat-cepat pulang aku sudah tidak sabar ingin memainkan DVD games-ku."

"Dasar, apa yang ada di otakmu hanya games, ingat sebentar lagi ujian."

"Iya nenek sihir aku tau."

"Apa? Kau panggil aku apa? Nenek sihir?"

"Sudah, sudah, sedikit-sedikit bertengkar, sedikit-sedikit mesra, jadi jodoh kalian nanti."

"TIDAK MUNGKIN!" teriak Hyungi dan Myungjo bersamaan, sampai-sampai Ryeonhyo menutup telinganya.

"Ya! Ini di tempat umum, jangan teriak seperti itu! Malu dilihat pengunjung lain, dikiranya ada apa nanti."

"Itu semua salahmu, siapa suruh bicara seperti itu?"

"Iya, aku minta maaf, sudahlah ayo kita kerjakan, nanti tidak selesai."

Mereka bertiga mulai mengerjakan tugasnya, ya, mereka bertiga berada di tingkat terakhir Sekolah Menengah Atas yang tidak lama lagi akan lulus.

"Haahhh, tugas kenapa banyak sekali? Padahal sebentar lagi ujian, harusnya bebas dari tugas dan hanya fokus untuk ujian."

"Ya betul, aku setuju, seharusnya kita hanya fokus ke ujian."

"Sudahlah terima saja."

"Eh, sebentar, ini kenapa kertasnya kotor? Ryeon, kertas ini kau yang bawa, kan?"

"Iya, mungkin karena kertas itu jatuh saat aku ditabrak seseorang tadi."

"Kau ditabrak? Siapa yang menabrakmu? Di mana?"

"Em ..." mata Ryeonhyo mengedarkan pandangan ke seluruh isi cafe mencari seseorang yang menabraknya tadi.

"Itu di pojok sana, yang sedang memegang gitar, dia menabrakku di depan pintu cafe." Ryeonhyo menunjuk laki-laki yang tadi menabraknya, Jisoo, laki-laki itu tengah sibuk dengan gitar, pulpen, dan secarik kertas.

[SEVENTEEN FANFICTION] YOU!!! - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang