BAGIAN (1)

24.4K 1.1K 5
                                    

Di terbitkan 9 OKTOBER 2015

#Sebagian cerita di private, jadi kalian harus Follow saya dulu (Sebelumnya cerita yang saya terbitkan di wattpad tidak pernah saya private karena bagi saya cerita yang saya post di wattpad untuk memberi hiburan kepada pembaca yang gemar membaca, tapi karena banyaknya website copy paste dan plagiat jadi terpaksa saya private)# Selain itu saya juga ingin mengantisipasi dan menjaga semua cerita saya agar tidak terjadi hal2 yang tidak di inginkanya di masa yang akan datang (Coz akhir2 ini banyak sekali penulis yang saling bertengkar karena sesuatu hal)... thank u...

DILARANG MENGCOPY ISI CERITA!

PENULIS SEJATI TIDAK AKAN PERNAH PLAGIAT CERITA ORANG LAIN!



BAGIAN (1)

❀✿•♥•✿❀

Tangannya menggengam lembut tanganku, aku sangat bahagia waktu dia menggengam tanganku, karena ini untuk pertama kalinya dia menggengam tanganku. Tetapi aku tidak bisa membalasnya bahkan untuk mengenggamnya saja aku tidak mampu. Saat ini aku terbaring lemah di ranjang rumah sakit dan aku tidak bisa menggerakan seluruh tubuhku. Pria yang sedang menggengam lembut tanganku adalah suamiku, ya dia suamiku yang begitu aku cintai. Aku akan sedikit bercerita awal pertemuanku denganya, pertemuan yang sangat mendebarkan hatiku tapi tidak mendebarkan hatinya saat itu.

❀✿•♥•✿❀

Flash Back...

Hari ini adalah hari paling bahagia untukku, hari ini adalah hari pernikahanku dengan Mas Raka. Pria itu telah membuatku jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama. Pertemuanku dengan Mas Raka pertama kali ketika aku tidak sengaja bertemu dengan ibuku di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, saat itu ibuku sedang arisan bersama dengan teman-temannya. Dan disana ada Mas Raka yang juga sedang menemani ibunya, wajahnya terlihat kesal. Aku tahu kenapa dia sangat kesal waktu itu karena ibunya meminta dia untuk menemaninya arisan. Kebanyakan para pria paling pantang menemani ibunya untuk datang arisan atau sekedar menemani ibu mereka ke salon. Melihat wajah cemberut Mas Raka waktu itu membuatku tertawa, wajahnya terlihat manis dan tidak mengurangi ketampanan yang dia miliki.

Pertemuanku dengannya waktu itu sangat mendebarkan hatiku, aku jatuh cinta dengannya saat dia memperkenalkan dirinya untuk pertama kalinya kepadaku. Yang membuatku sangat terkejut, ternyata aku dan Mas Raka dijodohkan, yah dijodohkan. Walaupun kami belum saling mengenal satu sama lain, aku merima perjodohan itu dengan senang hati. Mungkin itu terlihat bodoh, aku belum mengenalnya tetapi aku malah menerima perjodohan ini.

Sehari, seminggu, hingga satu bulan kami saling mengenal satu sama lain akhirnya kami menikah. Tetapi ada satu hal yang membuat hatiku miris, sepanjang waktu kami saling mengenal satu sama lain, Mas Raka tidak pernah sedikitpun bertanya tentang diriku, aku yang selalu bertanya tentang dirinya. Kadang aku berpikir Mas Raka sepertinya tidak menyukaiku. Namun, aku tepis semua pikiran itu, jika dia tidak menyukaiku pasti dia tidak akan menerima perjodohan ini. Aku sangat yakin Mas Raka menyukaiku.

Lalu aku menatap Mas Raka yang sedang sibuk berbincang dengan beberapa rekannya, pria itu tidak banyak bicara kepadaku. Saat melakukan Ijab Kabul aku melihat kesedihan diwajah Mas Raka, entah apa arti kesedihan itu.

Apa dia bahagia sepertiku? Atau malah dia tidak bahagia dengan pernikahan ini? Aku menghela napas sesaat dan berjalan menghampiri pria yang telah resmi menjadi suami ku itu.

"Mas..." Panggilku lembut dan menyentuh bahunya, pria itu langsung menatapku sesaat tanpa senyuman sedikitpun. "Aku---"

"Ohya Bro, aku harus kebelakang dulu ya. Kebelet pipis!" serunya tertawa kepada teman-temannya dan mengacuhkan aku untuk kesekian kalinya.

Cinta Anita (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang