Me vs My Brother

76.4K 474 7
                                    

by: @MumuNamuItsuki

"Bah, kaga bisa! Dimana-mana ya anak cowok itu ngalah ama cewek. Tolakku mentah-mentah masih berusaha mempertahankan daerah kekuasaan.

"Behh, nggak ada ya, dimana-mana tuh anak tertua harus ngalah ama adek." Bantahnya lagi.

Arg, anak cere satu ini benar-benar menyebalkan! Apa coba maksudnya tadi. Heran, apa tidak bisa membiarkanku hidup tenang.

"Ish, ngalah kenapa, sih! Aku, kan, mba' Toyib jarang pulang. Nah, kamu selalu di rumah ini." Tentangku lagi.

Heran, deh, seumur-umur tidak pernah melihat dia mau mengalah. Dulu okelah waktu masih kecil sebagai kakak yang baik aku ngalah. Sekarang noway! Enak aja! Capek tahu ngalah mulu.

"Udah tahu jarang pulang sadar diri dong! Jangan maen ambil hak orang rumah."

Dia masih ngeyel. Ish, sesuanu deh ni anak kecil. Kutendang pake kekuatan angin badai baru tahu rasa.

"Bodo!" Tantangku langsung menutup pintu.

"Kak, oy, kak!" Teriaknya sambil menggedor-gedor pintu. "Buka oy! Kak! Aku nggak mau ya, pokoknya."

Aku menutup telingaku dengan headphone lalu menghidupkan lagu dengan volume tinggi mengabaikan teriakan menyebalkan diluar sana.

'Emang gila deh punya adek kaya gitu, sumpah! Bikin makan hati, bikin emosi tiap hari, bikin lapar, dan bikin-bikin lainnya.'

Aku memejamkan mata berusaha menenangkan diri. Belum lama rasanya perasaanku tenang tiba-tiba tubuhku tersentak dari kursi, dan didorong-dorong.

Aku membuka mata, langsung melotot melihat siapa yang melakukan itu. Bah, adekku! Gani! Darimana dia bisa masuk!? Dia menyeringai melihat kebingunganku. Mataku langsung menangkap jendela yang terbuka lebar. Akh, sumpah, aku lupa kalau jendela itu begitu dekat dengan atap dan balkon. Sial!

"Keluar!" Usirnya mendorongku sekuat tenaga melawan perlawananku.

"Arg, sumpah, ya, punya adek kaya kamu tuh makan ati tahu nggak!" Pekikku emosi.

"Nggak tahu tuh nggak punya adek ini." Balasnya mengejek.

Arg!

"Ini kamar kakak, kamu ngungsi aja Gani!" Sekarang giliranku yang berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar.

Ck, emosi gila! Aku serius, ini kamarku. Catat! KAMARKU! Tapi dengan sengaknya Gani menguasai kamarku yang sudah kutinggalkan selama 3 tahun. Mengapa dia harus mengambil kamarku? Memangnya di rumah ini hanya ada satu kamar lebih? Argg menyebalkan!

Aku menghentakkan kaki berlalu ke bawah. Memilih duduk di teras belakang sambil menenangkan diri kembali. Kuhela nafas berat mengingat kenangan di kamar itu. Itu kamar favorite-ku. Jendela kamar juga jendela favorite-ku. Atap diluar jendela juga tempat favorite-ku. Sialnya sekarang semua dikuasai si Sengak Gani.
Kugigit bibir bawahku menahan tangis. Gani sialan! Padahal malam ini, kan, malam pertamaku kembali ke rumah. Sebelumnya aku sudah membayangkan malam pertama skembali setelah sekian lama bersantai di atas atap yang istimewa. Argg! Sial, sial!
-end-

Malam PertamaWhere stories live. Discover now