Season 2 (1)

196 53 14
                                        

                    AFTER MARRIED










MENIKAH

mungkin bagi beberapa orang mengerikan, tapi banyak juga yang mengidamkan, termasuk Haechan.

Dia tidak mengira bahwa hidup nya akan berubah secepat ini, ia kira akan melajang sampai yaaaa setidaknya waktu ia benar-benar siap, tapi ya bagaimana lagi, sudah terlanjur tumbuh duluan kecebong Jeno ini?? 😁

Haechan yang biasa nya hanya mengurus dirinya sendiri harus mengurus orang lain juga, sebenarnya Haechan tidak suka sarapan, tiba-tiba harus menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang suami, dia juga yang terlalu asyik dengan apa yang ia lakukan sekarang tidak bisa se enak nya saja, karena dirinya kini tengah membawa nyawa lain yang harus ia jaga, apalagi dengan dirinya yang sekarang sedikit lebih berisi dan mudah lelah ia rasa, agak kewalahan karena terbiasa hidup sendiri, tapi dia bersyukur kok. Karena Jeno sepengertian dan sesayang itu padanya, ya setidaknya Jeno selalu siap di sisi nya apapun keadaan yang ia punya.

"Selamat pagi bumil" Haechan hanya tersenyum menanggapi salam pagi dari Jeno, suami nya itu mengelus perut Haechan lalu merunduk sedikit dan mencium Tummy yang sudah mulai terlihat menonjol. "Aku mau siapkan sarapan" Jeno mencium kening nya lalu mencuri kecupan di bibir manis milik orang manis juga. "Jangan terlalu lelah, biar bibi yang lakukan" Haechan menggeser tubuhnya agar lebih merapat dan Jeno langsung mendekap erat sang pujaan. "Eung, aku hanya ingin menjadi pasangan yang baik" Jeno terkekeh. "Tapi aku tidak mengijinkan dengan keadaan mu sekarang". Jeno ingat betul sepanik apa dirinya waktu Haechan terantuk tangga dan sepulangnya harus di infus untuk pita suara nya juga merawat kakinya yang memang terlihat memar. "Aku sudah lebih baik" bisik Haechan serak, ia masih mencoba bernegosiasi dengan suami nya.

"Bear,,, aku bukan type orang yang pilih-pilih makanan dan kau tau itu, jadi selama kehamilan mu, biarkan semua nya bibi yang kerjakan, saat waktu nya tiba nanti kau akan benar-benar mengurus ku dan baby" ia usap lembut belakang kepala orang yang tengah mendusal di dadanya itu. "aku tau kau peduli, tapi aku jua sedang berusaha"

"Usahamu di tunda dulu ya, untuk kebaikan mu" Jeno mengecup pelipis orang tercinta nya itu. "Baiklah, aku kalah" Jeno tertawa, ia bawa Haechan keatas tubuh nya. "Aku beratt" Jeno menggeleng, "tubuhmu sangat ringan kau tau" Haechan mencebik, dia sadar diri kok kalau di banding yang lain dia memang paling berisi. "Meskipun kau terlihat bulat begini, kau semakin seksi" bisik Jeno di akhir, Haechan memukul dadanya main-main. "Auwhh, sakit sayang"

"Bicaramu bisa di jaga sedikit tidak, kalau baby dengar bagaimana" Jeno menghujami wajah chubby Haechan dengan serangan bertubi-tubi, sampai Haechan teriak karena wajahnya basah oleh liur Jeno. "Aihh, jorok"
"Biarin, kalau pun baby dengar, dia akan tau kalau Daddy nya sangat mencintai mommy nya"

"Mommy" ulang Haechan, dan Jeno mengangguk, "hihi aku suka panggilan itu, Daddy" Jeno mencium lagi pipi gembul istri nya.."suka banget cium-cium"

"Kenapa?? Cium istri sendiri!! Salah??" Haechan menggeleng, ia ingin turun dari Jeno, tapi di tahan sang empu. "Jeno,,,, aku beratt, nanti kamu sakittt"

"Aniya,,, kau indah sayang, sangat cantik dan aku menyukai pemandangan dari sini" pipi Haechan merona, Jeno jadi gemas lagi kannn.

"Aku mau mandi"

"Mandi bersama"

"No, kata dokter trimester pertama masih rentan, apalagi dengan keadaan ku yang kurang baik, jadiii tidak untuk sekarang"

"Hanya mandi mommy, pikiran mu yang terlalu jauh"

"Salahkan saja hormon mu, terakhir kali bilang nya juga begitu, tapi apa?? Aku berakhir tidak bisa jalan kan" Jeno terkekeh lalu meraup bibir Haechan yang menjadi candu nya sejak mereka pacaran. "Kali ini aku janji, apalagi kita akan rapat dan membahas masa Hiatus mu, jadi aku akan kontrol sebisa mungkin"

"Halahhhh" Haechan bangkit dengan sengaja menduduki penis Jeno yang mana membuat nya mendesis akan kelakuan Haechan. "Shhh, sayang" tegur nya.

Ya kalau begini jangan salahkan Jeno yang tidak bisa untuk tidak menerkam bayi beruang menggemaskan di atas nya ini, orang nya yang selalu cari gara-gara duluan.

"Ayo katanya mau mandi" Haechan lagi-lagi dengan sengaja bergerak liar di atas nya, "babe,,,, aku tidak akan janji kau aman kalau begitu" jujur bawah Jeno sudah ngilu dengan kelakuan Haechan, tapi lihat si manis hanya meringis lucu, mana tega Jeno kalau istrinya memasang wajah menggemaskan itu. "Ayo, aku akan membantu bumil ini mandi"

"Let's go, Daddy"



























Eiiiiiiiii
Jiwa magerku ngk ilang" gimana dong ini.

Plis guys, ngliat momen mereka yang bejibun gini emang suka meronta lhooo imajinasi ku, tapi apalah daya selalu kalah sama magerku yg ngk bisa di ajak kompromi

Hay guys, i'm back

Seneng ngk, seneng dong, seneng pasti, masak ngk😁😁😁🤗

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: a day ago ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Bumblebee {Nohyuck}Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt