Keduanya berjalan bersama ke pintu lift, itu perjalanan singkat tapi bagi Izumi itu waktu yang cukup panjang mengingat ini pertama kalinya ia berbicara dan berjalan bersama wanita secantik Mahiru, ketemu my wife... Ahem.

(Kurumi di pojokkan menatap sang author sambil batuk sebagai kode untuk tidak menyelingkuhinya.)

{Melihat waktu, sepertinya Mahiru belum bertemu dengan Amane, bukan? Apakah itu artinya aku ada kesempatan untuk mendekatinya?}

Sementara Izumi berpikir demikian, Mahiru disebelahnya sedikit mengerutkan keningnya, merasa bingung karena Izumi seperti tahu sesuatu yang tidak ia ketahui, terutama soal takdirnya.

"Apakah Miyamura-san punya kemampuan unik juga seperti melihat masa depan? Jadi itu artinya bukan aku saja yang membangkitkan kekuatan super? Apakah ini terjadi secara global seperti di novel-novel?" Pikir Mahiru, meski ia bukan penikmat novel fantasi tapi bukan berarti ia tidak pernah membacanya.

Karena itu pikirannya menjadi sangat kaya kali ini, dan ia juga merasa kecewa karana pada akhirnya bukan ia seorang yang terlahir spesial.

{Awalnya kupikir untuk tetap mendekati Hori saja, mengingat gadis itu akan menjadi istriku nanti tapi melihat Mahiru disini, aku serasa ingin berselingkuh ... Tidak, hubunganku dengan Hori belum dimulai dan Mahiru dengan Amane juga belum dimulai, jadi ini pastinya bukan perselingkuhan, iya kan?}

Izumi mencoba meluruskan pola pikirnya, membenarkan sesuatu yang salah disana hingga tidak membuat hati nuraninya terluka. Tentu, seperti yang ia katakan kalau mendekati seseorang yang belum tentu sedang pacaran atau memiliki pasangan itu namanya bukan selingkuh melainkan pdkt.

"Dasar mata keranjang, aku tidak menyangka kalau Miyamura-san ternyata seorang pria genit yang tidak tahu malu!" Pikir Mahiru dengan geram saat mendengar suara batin Izumi.

Meski ia tidak tahu kenapa Izumi mengatakan takdir soal Amane dan Hori, tapi berpikir kalau Izumi mencoba membenarkan pemikirannya yang menyimpang itu membuatnya merasa sebal.

"Tapi, bagaimana aku berhubungan dengan Amane? Siapa yang dikatakannya?" Tanya Mahiru dalam benaknya, tidak sepenuhnya mengenal seseorang bernama Amane kecuali ... "Fujimiya Amane? Tetanggaku yang lain?" Sambungnya.

"Jadi maksudnya aku akan dekat dengan Fujimiya-san? Tapi bagaimana?" Semakin ia memikirkannya semakin ia bingung.

Fujimiya Amane adalah tetangganya yang lain selain Izumi, ia juga satu sekolahan dan satu angkatan tapi berada di kelas yang berbeda dari mereka jadi selain di luar sekolah, ia hampir tidak pernah bertemu dengan Amane di sekolah.

{Tapi Amane benar-benar brengsek bukan? Dia menghabiskan seluruh keberuntungannya demi dapat kasih sayang sang bidadari cantik ini, ah membuatku iri sekali!}

Mahiru mendengar gerutu batin Izumi, meski pikirannya kaya tapi wajah Izumi terlihat sangat lurus, tidak akan menyangka pria pendiam seperti Izumi memiliki pemikiran yang selalu bergejolak.

{Ya, meski Hori juga bisa memanjakanku tapi dia gadis yang kasar, sigh, itu melelahkan saat memikirkan masa depanku itu.}

{Disatu sisi Amane justru dapat berhela-hela di manja oleh Mahiru, gadis yang terlihat sopan santun itu bisa jadi sangat agresif saat sedang minta di manja, dia beda banget dari Hori, haa... Terkutuklah kau Fujimiya Amane!!}

Pipi Mahiru memerah, ia tiba-tiba membayangkan bagaimana ia bersikap tidak sopan kepada Amane yang dikatakan Izumi, menjadi terlalu nakal di depan kekasih itu ... Blush (>////<)

"Ahh, apa yang kupikirkan! Jauhi pikiran kotor itu, aku tidak boleh berpikir hal-hal tak senonoh ini!" Pikir Mahiru yang semakin membuat wajahnya merah padam mirip tomat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 5 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Karma System in Anime World 2.0Where stories live. Discover now