I for Iris - (JamesHoon)

6 5 19
                                        

James dan obsesi gilanya terhadap bunga iris

[Staring at : James Yufan and Kim Juhoon

Other cast : Ahn Keonho

Disclaimer : Older!James]

.

Story by Vaall

.

Keonho telah acapkali mengatakan pada James bahwa ia harus berhenti membaca tentang mitologi Yunani. Berikut menghentikan gagasan idiot dalam kepalanya soal, "mungkin saja jodohku seorang dewi pelangi," tatkala para orang tua bertanya mengenai kehidupan percintaannya.

Ya, anak muda itu sedikit banyaknya paham sih mengapa James tidak terlalu ambil pusing mengenai hal tersebut. Butuh beberapa tahun untuk James bangkit dari keterpurukannya setelah putus dengan pacarnya yang dahulu, seorang gadis keturunan Yunani yang ternyata telah dipinang oleh seorang konglomerat kaya.

"Aku tidak mengerti lagi mengapa orang tua senang sekali meributkan hal yang tidak penting," James menggerutu di sela sesapan labiumnya di pangkal cerutu.

Asapnya menguar, berembus menyentuh indra pembau Keonho yang terbatuk setelah menghirupnya. "Itu bukan hal tak penting, hyung. Bibi mungkin khawatir soal masa depanmu."

Sepasang bahunya mengedik tak acuh. "Aku masih muda, bukan?"

"Kau sudah tiga puluh lima omong-omong?"

"Yeah, belum empat puluh tahun, kan?" Balas lelaki berdarah tionghoa itu sekenanya.

Yang muda hanya menggeleng pasrah. Ingatkan Keonho pada obsesi gila James soal bunga iris, dan filosofi cinta dibaliknya. Kata bujang lapuk itu, iris merupakan simbol cinta yang setia, perasaan mendalam yang tak mudah hilang, serta hubungan yang dijembatani oleh takdir, bak pelangi yang menyatukan dua dunia, yakni dunia manusia dan para dewa. Karena itu, bunga iris pula melambangkan pesan cinta atau harapan yang dikirim dari langit, katanya.

"Lalu hyung mau sampai kapan menilai seseorang melalui filosofi bunga favoritmu itu?" Keonho nyeletuk jengkel, gemas pada orang tua di hadapannya yang hari-harinya hanya disibukkan dengan ensiklopedia kolot berisi pengetahuan tentang dewa-dewi Yunani.

"Entah, mungkin kalau dewi pelangi menjadi istriku?"

Sepasang manik pekatnya berotasi pongah, Keonho benar-benar tak habis pikir dibuatnya. "Orang gila!"

Kling

Gemerincing pelan terdengar dari arah lonceng yang tergantung pada pusat pintu kaca. Pemuda Ahn berusia dua puluh tahun itu menoleh dengan segera. Kemudian, sepasang netra jelaganya disambut oleh penampakan pemuda androgini, dengan setelan sederhana, dilengkapi sebuah bingkai berlensa tebal nangkring pada batang hidungnya yang bangir.

Menggemaskan, ialah kesan pertama yang diberikan oleh pemuda yang baru saja datang itu.

"Engg.. aku pesan barley tea satu,"

Dua, ia terlihat lugu dan murni. Laiknya kanak-kanak yang lagi senangnya bermain.

Keonho mengangguk seraya menyunggingkan senyum. Tak lama, tangannya bekerja membuatkan pesanan dari sang pelanggan.

"Nggg anu.."

"-ya?"

Yang berdiri di depan etalase keik dan pastry menggaruk tengkuknya pelan. Merasa grogi sebab ditatap oleh dua barista tampan dihadapannya. Sepasang labiumnya membentuk cengiran polos, memamerkan deretan giginya yang rapi dengan gusi sehat berwarna merah muda. "Boleh tambah gulanya?" tanyanya skeptis, matanya membulat lucu laiknya seekor anak anjing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 2 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Way Of Life [Drabble]Where stories live. Discover now