Part 18 [Problem]

Start from the beginning
                                        

​Jezzel terdiam. Yunan, ibu Jevian. Ia yang sangat berkuasa dan cerdas. Apakah mungkin Yunan yang mengirim email itu? Atau justru Zevaro, kakaknya sendiri? Jezzel tahu kakaknya adalah manajer di perusahaan Jevian, tapi ia juga sangat dekat dengan Hendra sebelum insiden penggelapan dana. Sebuah perasaan tidak enak merayap di dadanya.

​Ia memutuskan untuk menghubungi Zevaro. "Kak, apa kabar? Aku ingin bertanya tentang sesuatu," kata Jezzel begitu Zevaro mengangkat telepon.

​"Jezzel? Tumben sekali kau menelepon. Ada apa? Sudah betah jadi 'Nyonya Kecil' di rumah mewah Jevian?" goda Zevaro, dengan nada yang terasa sedikit... aneh di telinga Jezzel.

​"Kak, ini serius. Aku ingin tahu tentang Hendra. Apa kau masih berhubungan dengannya?"

​Ada keheningan singkat di ujung telepon. "Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu, Jezzel? Jevian menyuruhmu menyelidiki sesuatu?"

​Jezzel menggigit bibirnya. Ia tidak boleh terlalu terbuka. "Tidak. Hanya penasaran. Aku dengar dia dipecat."

​"Oh, itu. Ya, dia dipecat. Ada masalah keuangan," jawab Zevaro ringan, namun Jezzel bisa merasakan ada sesuatu yang disembunyikan.

"Kenapa? Apa ini ada hubungannya dengan Proyek Kuda Laut yang dibicarakan Jevian itu?"

​Jezzel membeku. "Bagaimana Kakak tahu tentang Proyek Kuda Laut?"

​"Jevian kan temanku, Jezzel. Tentu saja aku tahu beberapa hal. Aku juga manajernya, ingat? Tapi sudahlah, jangan terlalu memusingkan hal-hal seperti itu. Lebih baik kau fokus pada tunanganmu."

​Sambungan terputus. Jezzel merasakan sebuah firasat buruk. Nada bicara Zevaro yang terlalu santai, dan fakta bahwa ia tahu tentang Proyek Kuda Laut, membuatnya curiga. Apakah kakaknya sendiri terlibat dalam masalah ini? Atau apakah ia mencoba melindunginya?

________________________

​Saat makan siang, Jezzel masih gelisah. Ia memutuskan untuk kembali ke laptop dan melihat data vendor yang lain. Ia memperluas pencariannya, tidak hanya pada vendor baru, tetapi juga pada vendor lama K-Racing yang tiba-tiba meningkatkan volume transaksinya.
​Dan kemudian ia menemukannya.

Sebuah nama perusahaan logistik yang muncul dalam beberapa transaksi besar, baik dari K-Racing maupun dari entitas keuangan yang terhubung samar-samar dengan Hendra.

Nama perusahaan itu: "Triton Express."

​Jezzel merasakan gelombang adrenalin. Nama "Triton" mengingatkannya pada sesuatu, pada sebuah logo lama yang pernah ia lihat di dokumen-dokumen milik kakaknya, Zevaro, bertahun-tahun yang lalu.

Apakah ini hanya kebetulan?

​Ia mencoba mencari informasi lebih lanjut tentang Triton Express di database internal Jevian, yang untungnya bisa diaksesnya. Dan di sana, di antara daftar pemilik saham, tertera nama: Zevaro Tristan.

​Jezzel terperangah. Kakaknya sendiri adalah salah satu pemilik Triton Express, perusahaan yang kini memiliki transaksi mencurigakan dengan K-Racing, dan terindikasi terhubung dengan skema penggelapan dana Hendra.

​Email misterius itu kembali terngiang: Hati-hati dengan orang di sekitarmu, Nyonya kecil. Terutama yang paling dekat. Dia hanya menggunakanmu.

​Apakah Zevaro mengkhianati Jevian? Atau apakah Jevian mengetahui ini dan justru menggunakannya untuk menjebak Zevaro dan Hendra sekaligus? Jezzel merasa dunianya runtuh. Ia tidak tahu lagi siapa yang bisa ia percaya.

_____________________<___>

​Malam itu, saat Jevian kembali, Jezzel sudah duduk di sofa dengan laptop di pangkuannya, wajahnya serius.

​"Jevian, kita perlu bicara," katanya, suaranya sedikit bergetar.

"Aku menemukan sesuatu tentang Proyek Kuda Laut. Dan ini melibatkan Zevaro."

​Jevian menatapnya, ekspresi wajahnya berubah tegang. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping Jezzel.

"Apa yang kau temukan, Sayang?" tanyanya, suaranya kini tanpa kelembutan yang biasa.

​Jezzel menunjukkan layar laptop itu, menampilkan nama Triton Express dan nama Zevaro Gunawan di daftar pemilik saham.

​"Triton Express adalah vendor K-Racing yang mencurigakan, dan ada transaksi yang terhubung dengan Hendra. Dan Kakak adalah salah satu pemiliknya."

​Jevian menatap layar itu lama, bibirnya membentuk garis tipis.
"Sudah kuduga," bisiknya pelan, lebih kepada dirinya sendiri daripada Jezzel.

​"Sudah kuduga? Maksudmu, kau sudah tahu?" tanya Jezzel, bingung dan kecewa.

​Jevian menghela napas panjang, lalu menatap Jezzel dengan tatapan serius yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

​"Jezzel, seperti yang kubilang, Hendra bukan satu-satunya yang berkhianat. Zevaro... ia sudah lama berada di bawah pengaruh Hendra. Hendra menjanjikannya bagian besar jika akuisisi K-Racing berhasil dengan harga tinggi. Ia menggunakan koneksi Zevaro dengan Triton Express untuk memanipulasi logistik dan menaikkan biaya operasional K-Racing secara artifisial, yang pada akhirnya akan menaikkan nilai akuisisi."

​"Tapi kenapa kau membiarkannya?"
​"Karena aku ingin menangkap mereka berdua sekaligus. Aku butuh bukti tak terbantahkan. Dengan membiarkan mereka melangkah terlalu jauh, mereka akan melakukan kesalahan yang bisa kugunakan untuk menghancurkan mereka di pengadilan." Jevian meraih tangan Jezzel, menggenggamnya erat.

"Aku tahu ini sulit bagimu, terutama karena ini kakakmu. Tapi aku tidak akan pernah melibatkanmu dalam bahaya. Semua ini adalah bagian dari rencanaku untuk membersihkan Geotama dan mengamankan posisiku."

​"Jadi... email yang kudapat tadi pagi, itu juga bagian dari rencana?" tanya Jezzel, menatapnya tajam.

​Jevian mengernyit. "Email apa? Kau mendapatkan email?"

​Jezzel menceritakan tentang email misterius yang ia terima, yang menuduh Jevian menggunakannya. Jevian mendengarkan dengan seksama, raut wajahnya semakin gelap.

​"Itu bukan dariku. Dan bukan bagian dari rencana. Ini adalah peringatan, Jezzel. Seseorang tahu kau menyelidiki, dan mereka mencoba memecah belah kita. Mereka tahu kau adalah kelemahanku, dan mereka mencoba menanamkan keraguan di dalam dirimu."

​Jevian menariknya ke dalam pelukan erat. "Kau tidak akan pernah menjadi pionku, Jezzel. Kau adalah sekutuku, pasanganku, calon istriku. Apa pun yang terjadi, aku membutuhkanmu di sisiku. Percayalah padaku."

​Jezzel memejamkan mata, memeluk Jevian erat. Kebenaran yang baru terungkap itu pahit, tetapi keyakinan di mata Jevian meyakinkannya. Ia bukan hanya calon istri seorang CEO, ia adalah bagian dari perang perebutan kekuasaan ini. Dan ia akan berjuang bersama Jevian.

​"Aku percaya padamu, Jevian," bisik Jezzel.

"Tapi aku ingin membantu lebih dari sekadar mencari data. Aku ingin menghadapi Zevaro. Aku ingin dia tahu bahwa aku tahu."

​Jevian menatapnya, ada sedikit kekhawatiran di matanya, tetapi juga kebanggaan.

"Baiklah. Kita akan menghadapi Zevaro. Tapi bersamaku. Tidak akan ada lagi keraguan. Tidak akan ada lagi pengkhianatan di dalam rumah ini."

















































​**Apa yang akan terjadi saat Jezzel menghadapi Zevaro? Dan siapa sebenarnya pengirim email misterius itu, jika bukan Jevian?** ayo simak sampau problem mereka benar benar selesai dan terungkap

Heheh vote nya dongg 🫰🏻😄

Demi Kamu || JAEMJEN Where stories live. Discover now