Jezzel menatap deretan nama vendor di layar laptop, matanya bergerak cepat melintasi angka dan kode yang rumit. 'Proyek kuda laut'. Setiap baris data terasa seperti seutas benang dalam jaring laba-laba raksasa.
Ia tahu, di balik angka-angka ini, tersimpan pengkhianatan yang bisa mengguncang kerajaan bisnis Jevian.
Satu jam berlalu tanpa terasa. Jevian belum kembali, dan Jezzel semakin larut dalam datanya.
Beberapa nama vendor memang tampak mencurigakan. Ada beberapa entitas baru yang muncul secara tiba-tiba dalam daftar K-Racing dalam enam bulan terakhir, dengan nilai transaksi yang cukup signifikan.
Namun, belum ada bukti konkret yang menghubungkan mereka langsung dengan Hendra.
Tiba-tiba, sebuah notifikasi kecil muncul di sudut layar. Sebuah email baru, dari alamat yang tidak dikenal. Jezzel mengernyit. Jevian sudah menginstruksikannya untuk tidak membuka apa pun yang tidak dikenal. Namun, rasa penasaran yang tak terbendung mendorongnya untuk mengeklik.
"Peringatan." Isi emailnya singkat, tanpa nama pengirim
'Hati-hati dengan orang di sekitarmu, Nyonya Kecil. Terutama yang paling dekat. Proyek Kuda Laut bukan hanya tentang K-Racing. Ada permainan yang lebih besar. Dia hanya menggunakanmu.'
Jantung Jezzel berdebar kencang. "Dia" siapa? Jevian? Atau Hendra?
Dan "menggunakanmu" untuk apa? Email itu menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, dan yang terpenting, ia merasa terancam. Ini bukan ancaman langsung, tapi lebih seperti bisikan yang menanamkan keraguan.
Ia segera menghapus email itu dan membersihkan riwayatnya, tidak ingin Jevian melihatnya. Ia harus mencari tahu sendiri.
Beberapa menit kemudian, pintu kamar terbuka. Jevian masuk dengan senyum tipis, melepas jas kerjanya.
"Bagaimana, Sayang? Sudah ada perkembangan?"
Jezzel tersenyum, berusaha terlihat tenang. "Belum ada yang signifikan, Jevian. Tapi aku merasa ada beberapa pola yang janggal. Butuh waktu lebih lama untuk menganalisisnya."
"Bagus. Jangan terburu-buru," kata Jevian, mendekat dan mengecup keningnya.
"Sekarang, lupakan sejenak pekerjaan itu. Kita harus mengisi kembali energi kita. Aku sudah menyiapkan wine dan beberapa camilan. Kita akan menonton film."
Jezzel mengangguk, meletakkan laptop itu di meja samping. Ia merasa tidak nyaman karena menyembunyikan email itu dari Jevian, tetapi instingnya mengatakan bahwa ia harus menyelidiki lebih dulu.
Jika ini adalah trik untuk memecah belah mereka, ia tidak akan membiarkannya berhasil.
Malam itu, mereka menghabiskan waktu dengan tenang, menonton film sambil berpelukan.
Namun, pikiran Jezzel terus melayang ke email misterius itu. Siapa yang mengirimnya? Dan apa maksudnya?
Keesokan paginya, setelah Jevian berangkat ke kantor, Jezzel memutuskan untuk mengambil tindakan.
Ia menyadari bahwa email itu mungkin datang dari seseorang di dalam perusahaan, seseorang yang tahu tentang Proyek Kuda Laut dan keberadaannya di rumah ini.
"Bi Sumi," panggil Jezzel saat melihat kepala pelayan itu sedang merapikan ruang tamu.
"Boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja, Nyonya kecil," jawab Bi Sumi ramah.
"Apakah ada orang lain yang pernah datang kemari selain Tuan Jevian dan beberapa staf keamanan?" tanya Jezzel hati-hati.
"Maksud saya, akhir-akhir ini, ada tamu atau semacamnya?"
Bi Sumi tampak berpikir. "Tidak ada tamu khusus, Nyonya kecil. Hanya Tuan Zevaro, kakak Nyonya, sesekali datang untuk bertemu Tuan Jevian. Oh, dan beberapa hari yang lalu, Nyonya Yunan datang berkunjung."
Ujar bi sumi dengan lembut
ANDA SEDANG MEMBACA
Demi Kamu || JAEMJEN
CintaDijodohin dengan seorang CEO terbesar di dunia **** Sederhana. Kisah ini menceritakan tentang Jazzel seorang pembalap yang dijodoh kan dengan Ceo muda yaitu Jevian. bagaimana selanjut nya ayo kita nantikan WARNING! ini 18+ mungkin ada yang disembu...
