" Dari kantor" balas Taeyong.

Yuta memicingkan mata.

Pemuda itu mulai menelisik penampilan Taeyong.

Hingga netranya menangkap sesuatu.

Yuta langsung mendekat lalu menurunkan sedikit kerah Taeyong.

Ada tanda kemerahan yang samar.

Dia juga baru menyadari bahwa aroma yang tercium adalah aroma manis yang biasa Taeyong hindari.

Yuta mendorong Taeyong pelan.

..

Pemuda Lee itu menatap sang suami dengan raut kesal.

" Apa-apaan kau ini?" pekik Taeyong.

Yuta menatap Taeyong dengan sorot marah.

" Jawab aku, kau habis dari mana?" tanya Yuta lagi.

" Kau tidak lihat pakaianku masih sama? Itu artinya aku dari-"

" Jangan coba membohongiku, tuan Lee" sela Yuta.

" Terserah saja jika kau tak percaya" balas Taeyong.

Taeyong hendak berlalu, namun pertanyaan Yuta kembali membuat langkahnya terhenti.

" Jalang mana yang habis kau pakai?" tanya Yuta.

Taeyong dan Yuta berbalik badan bersamaan.

Si dominan menatap dengan tatapan datarnya.

Sementara si submisif berusaha menahan sisi lemahnya agar tak keluar.

" Kau menuduhku?" tanya Taeyong.

Yuta berjalan beberapa langkah hingga kini dia berhadapan dengan Taeyong.

" Aku bukan manusia bodoh, kau lupa jika suamimu ini seorang lulusan hukum?"

Yuta bertanya dengan pelan.

Taeyong tertawa lalu kembali menatap sang suami.

" Memang kalau aku tidur dengan jalang, apa urusannya denganmu?" tanya Taeyong.

Yuta menyilangkan tangan, dia menatap Taeyong dengan tatapan tajamnya.

" Tadi Papi Hyunho kemari, beliau terus bertanya tentang calon pewaris"

" Kau tentu sudah paham maksudnya kan?"

Yuta kembali bertanya pada Taeyong.

Si pemuda Lee hanya diam.

" Harusnya aku jawab saja supaya Papi tak berharap soal keturunan"

" Bagaimana ingin memberi keturunan jika suamiku sendiri lebih suka jalang di luar sana"

Yuta menyindir dengan lembut namun menusuk.

Taeyong yang semula diam kemudian mendekat pada suaminya.

" Katakan saja padanya, biar dia puas memakiku" balas Taeyong enteng.

Taeyong kemudian berlalu pergi.

Yuta hanya menatap kosong ke arah tangga ketika terdengar suara pintu tertutup.

..

Taeyong baru selesai mandi ketika Yuta masuk ke kamar.

Pemuda Nakamoto itu duduk di ujung ranjang.

Taeyong tanpa peduli sekitar mulai berganti pakaian di depan Yuta.

Saat itulah netra Yuta menangkap beberapa bekas pukulan di punggung Taeyong.

Luka itu jelas bukan karena bekas cakaran.

Inheritance of DiscordWhere stories live. Discover now