Inheritance of Discord
.
.
.
Taeyong Lee
Yuta Nakamoto
And other casts
.
.
.
This is a boy x boy story. If you are homophobic, please step out
If you don't like the pair, close the book and step out
The casts here aren't mine; the ownership and copyright belong to God, SM, and their parents
It is just fiction, never bring it to real life
Please don't copy my work without permission
.
.
.
Setelah melalui penerbangan panjang, akhirnya Taeyong dan Yuta kembali ke Korea.
Sopir keluarga Lee datang menjemput ke bandara.
Suasana di dalam mobil terasa sunyi disebabkan keduanya sibuk sendiri.
Yuta menerima panggilan dari Nakamichi.
" Ya, Papi?" ucap Yuta.
Yuta merotasikan mata saat mendengar pertanyaan sang papi.
" Taeyong banyak pekerjaan, Papi"
" Jadi, mau tidak mau kita kembali secepatnya"
Taeyong yang mendengar percakapan Yuta melirik sekilas.
Saat sampai di rumah, pasti dia akan mendapat pertanyaan yang sama.
" Oleh-oleh untuk Papa dan Papi nanti Yuu-chan kirim ya"
" Eum, bye-bye~"
Taeyong dibuat terkejut oleh dua hal setelah mencuri dengar percakapan suami dan mertuanya.
Pertama, panggilan Yuta untuk dirinya sendiri.
Kedua, nada manja yang entah sengaja atau tidak Yuta ucapkan.
Yuta menyimpan kembali ponselnya.
Ketika dia menoleh, tampak Taeyong tengah menatapnya.
Pemuda Nakamoto itu balas menatap bingung sang suami.
" Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Yuta.
Taeyong hanya menggeleng, sementara Yuta berdecak.
" Dasar tidak jelas" ejek Yuta.
Taeyong menatap suaminya lagi.
" Apa? tidak jelas?" tanya Taeyong.
Yuta kembali menatap Taeyong.
" Iya, tidak jelas" balas Yuta.
" Maksudmu, aku ini tidak jelas begitu?" tanya Taeyong.
" Memang siapa lagi menurutmu?" kesal Yuta.
Taeyong hendak membalas namun Yuta sudah dulu memberikan jari tengahnya.
" Diam, aku mau tidur" desis Yuta.
Yuta kemudian bersandar pada jok mobil lalu memejamkan mata.
Taeyong menatap Yuta dengan tatapan tak percaya.
YOU ARE READING
Inheritance of Discord
FanfictionTaeyong and Yuta are grown without the love of the fam. They rely on their cousin and themselves.. Many dreams are buried because the family pressure. Until one day, they must marry each other for business and political purposes.. How can they build...
