..

Hyunho menatap rumah yang ditinggali oleh putra dan menantunya.

Rumah ini terlihat kecil di matanya.

" Selamat pagi, Papi" sapa Yuta.

Hyunho berdiri kemudian mengusap lembut pipi sang menantu.

" Duduklah di sini, temani Papi" ucap Hyunho.

Yuta duduk di dekat sang mertua.

" Papi datang pagi-pagi sekali" ujar Yuta.

" Kebetulan Papi sebentar lagi ada meeting di sekitar sini" jawab Hyunho.

Pria baruh baya tersebut kemudian menatap ke beberapa spot.

" Di mana Taeyong? apa dia sudah pergi bekerja?" tanya Hyunho.

Yuta mengangguk.

" Taeyong baru saja berangkat, Papi" sahut Yuta.

Hyunho kembali menatap Yuta.

" Papi masih merasa aneh saja saat kalian minta pindah"

" Lihatlah rumah ini, apa akan cukup untuk kalian dan cucu-cucuku?"

Hyunho bertanya dengan nada pelan namun menusuk.

'Orang tua ini kenapa repot sekali?' batin Yuta.

" Kami punya banyak ruangan di rumah ini, Papi"

" Jadi, Papi dan Papa tidak usah khawatir tentang keluarga kami nanti"

Yuta berusaha menjawab tanpa membuat Hyunho tersinggung.

" Ya sudah. Jadi, kapan berita baik itu bisa kami dapatkan?" tanya sang mertua.

Menantu keluarga Lee itu pun mengernyit.

" Kabar baik soal apa, Papi?" tanya Yuta.

Kini ganti Hyunho yang menghela nafas.

Diusapnya bagian perut Yuta.

" Tentu saja kehadiran calon pewaris utama di sini" sahut Hyunho.

Yuta terdiam.

'Dimasuki saja belum' batin Yuta.

" Kami usahakan, Papi" jawab Yuta.

Hyunho hanya membalas dengan anggukan.

Sementara Yuta mulai muak.

..

Pertanyaan sang mertua nyatanya tetap Yuta fikirkan hingga malam menjelang.

Helaan nafas lagi-lagi terdengar di ruang tengah yang ada di rumah tersebut.

" Hah! Kenapa juga harus aku fikirkan!" kesal Yuta.

" Harusnya Taeyong bukan yang ditanya? Kenapa jadi aku?" dumelnya.

Yuta menatap ke arah pintu.

Belum ada tanda bahwa Taeyong akan pulang.

Yuta akhirnya memilih menonton televisi.

Beberapa menit kemudian, terdengar deru mesin mobil.

Pandangan Yuta beralih ke jam dinding.

Sudah pukul 02.00 dini hari.

Pintu utama terbuka, Taeyong berjalan sembari menenteng jas kerjanya.

Yuta mendekat, keningnya mengernyit saat mendapati aroma asing.

Jelas ini bukan aroma parfum yang dia cium pagi tadi.

" Kau habis dari mana?" tanya Yuta.

Taeyong menatap sang suami.

Inheritance of DiscordWhere stories live. Discover now