EPILOG

839 121 70
                                        

Enjoy The Story

























10 Tahun Kemudian

Rumah kecil bercat krem itu dipenuhi wangi kaldu ayam dari dapur. Tirai putih bergerak pelan ditiup angin sore yang masuk lewat jendela.

Di kamar utama, Christy duduk di tepi ranjang, wajahnya pucat tapi bahagia. Bayi mungil itu tertidur damai di dadanya, selimutan biru lembut.

Pintu terbuka.

Angga masuk dengan wajah berkilat senang.

“Sudah siap, Bun? Keluarga udah sampai semua.”

Christy tersenyum lelah. “Hah? Udah sampai? ihh aku belum sempat dandan.”

Angga Hartanto suami christy tertawa kecil. “Kamu cantik terus, sayang.”

Ia mencium kening Christy pelan, lalu menatap bayi itu.

“chen dimana?”tanya Christy

“Chen lagi main sama sepupu-sepupunya.”
“Kamu siap dikenalin ke keluarga besar kita, dedek bayi…?” bisiknya lembut pada si bayi.

Christy menghela napas pelan perasaan hangat memenuhi dadanya.
Sepuluh tahun lalu ia hancur.
Hari ini… ia punya rumah. Suami. Anak. Dan satu lagi di pelukannya.

Ia bangkit perlahan dan berjalan ke ruang tamu dengan langkah pelan.

Begitu pintu terbuka…

Suasana langsung pecah dengan sorak dan tawa.

Keluarga Besar Berkumpul

“Christyyyy!”

Mama Shani langsung berdiri dari sofa dan memeluk Christy pelan takut menyakiti tubuhnya yang masih lemah.

“dedeknya mama hebat sekali. Melahirkan lancar… mama bangga banget.”

Christy tersenyum. “Makasih, Mah…”

Zean langsung menyusul, mengangkat Chen yang sedang berusaha memanjat pahanya.

“Chen! Ayo bilang selamat datang buat adeknya,” sahut Zean sambil tertawa.

Chen, bocah 3 tahun yang pipinya gembul itu, menunjuk adiknya dan berseru, “Baby!”

Istri Zean, Kak Raina, mendekat sambil membawa anak mereka: Zuzu, bocah 6 tahun.

“Auntie Christy! Dedek bayinya lucu bangettt!”
Zuzu melompat-lompat sampai Gracio harus menahan pundaknya.

Dan ya… Gracio.

Ayah yang dulu pernah menghancurkan semuanya.
Yang pernah menjadi sumber trauma, amarah, dan luka.
Kini berdiri di sudut ruangan: lebih kurus, rambut lebih putih, wajah lebih lembut.
Sudah keluar dari penjara tiga tahun lalu.
Sudah banyak berubah.

Ia mendekat pelan, seolah takut.

“dedek…”
Suaranya sedikit bergetar.
“Boleh Papa lihat cucu Papa?”

Christy menatapnya.
“Boleh, Pa.”

Gracio tersenyum. Wajah kerasnya retak menjadi ekspresi yang hangat dan damai. Ia menyentuh kepala cucunya dengan hati-hati, seolah bayi itu adalah benda paling berharga di dunia.

Oma & Opa Datang

Pintu kembali terbuka.

Oma dan Opa masuk lengkap dengan kantong buah, kantong biskuit, dan kantong berisi barang-barang yang tidak diminta tapi selalu diberi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ASING DI HATIMU? ('yang indah?' S2)Where stories live. Discover now