" Anakmu ini memang selalu membuatku pusing" keluh Hyunho.
Haeun tak menjawab, dia menatap sang putra.
" Sudah berapa kali Papa bilang agar tak membuat masalah?" tanya Haeun.
" Maaf, Papa" jawab Taeyong.
Hyunho kembali fokus pada Taeyong.
" Berhenti mengucapkan kata itu! Astaga, memang seharusnya kau tidak aku lahirkan"
Pernyataan itu membuat Yuta terkejut setengah mati.
'Bagaimana bisa kata sejahat itu keluar dari orang tua pada anaknya?' batin Yuta.
" Maaf menyela, Papa dan Papi"
" Tapi, kami butuh istirahat"
Yuta berusaha mengakhiri suasana yang tampak suram di ruang tengah.
" Bagus, bawa saja anak tidak berguna ini pergi dari hadapanku" ucap Hyunho.
Yuta kemudian menarik Taeyong menjauh.
Seorang pelayan mendekat kemudian menunjukkan kamar baru yang akan mereka tempati.
Yuta menutup pintu kamar sementara Taeyong duduk di ujung ranjang.
Koper-koper beserta oleh-oleh sudah tertata rapi di ujung ruangan.
..
Yuta menatap Taeyong yang hanya menatap kosong ke jendela.
Netra pemuda Nakamoto itu beralih ke arah kaki Taeyong.
Keningnya mengernyit saat mendapati noda merah di sana.
Yuta segera berjongkok untuk memeriksa kaki Taeyong.
Benar saja, ada luka di salah satu jari kaki pemuda itu.
Yuta segera keluar dan pergi ke dapur.
Kebetulan masih ada pekerja yang sedang membereskan dapur.
" Maaf, di mana kotak P3K?" tanya Yuta.
Pekerja itu kemudian mengambil apa yang Yuta cari dan menyerahkan padanya.
" Apa tuan muda Lee terluka?" tanya pekerja itu.
Yuta mengangguk kemudian mengucapkan terima kasih.
Dia segera kembali ke kamar.
Taeyong masih dalam posisi yang sama.
Yuta duduk di lantai dan hendak mengambil antiseptic.
" Biarkan saja" ucap Taeyong.
Yuta mendongak, Taeyong masih menatap ke depan.
" Ini harus diobati, lukanya tidak dalam tapi-"
" Biarkan saja, sudah biasa" sela Taeyong.
" Bisa tidak untuk tidak keras kepala sekali saja?" balas Yuta.
" Jika lukamu tidak cepat diobati yang ada nanti infeksi" lanjutnya.
" Biar, biar sekalian saja aku mati" sahut Taeyong.
Yuta menatap Taeyong dengan raut terkejut.
Pemuda itu kemudian menatap Yuta dengan pandangan kosongnya.
..
Yuta masih terdiam sembari memegang telapak kaki Taeyong.
Netranya masih menatap kaget pada sang suami.
" Kenapa kau bicara seperti itu?" tanya Yuta.
" Karena sejak awal, Papi tidak ingin aku ada"
Jawaban Taeyong membuat Yuta benar-benar diam.
YOU ARE READING
Inheritance of Discord
FanfictionTaeyong and Yuta are grown without the love of the fam. They rely on their cousin and themselves.. Many dreams are buried because the family pressure. Until one day, they must marry each other for business and political purposes.. How can they build...
