「ˋ 𝗗𝗘𝗖𝗢𝗗𝗘 ᝰ.ᐟ | .. 𝘸𝘳𝘪𝘵𝘵𝘦𝘯 𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 ━╋
─┈─┈┈─┈─┈─┈─┈─┈┈─┈─
ㅤㅤ ୨ ⏝ ⏝ 𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 . Phi Gemini, anak kedua dari keluarga Phi, selalu hidup di bawah bayang-bayang sang ayah yang keras dan kakak yang sempurna. Diken...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
─┈┈─┈─┈─ ୨ GEMINI menyaksikan sendiri bagaimana kekuatan Yoon Gamin bekerja-sesuatu yang di matanya tampak tidak masuk akal. Seperti karakter dalam gim yang diberi kekuatan super, pemuda berkacamata itu mampu menumbangkan Kang Taeo beserta jajaran sepuluh besar peringkat kekuatan kelas satu dengan begitu mudah.
Lebih dari itu, Gamin bahkan berhasil menarik anggota baru, Lee Jun, untuk bergabung ke dalam Study Group.
"Kenapa ada Phi Gemini di sini..?" bisik Jun, tubuhnya menegang di samping Jiwoo.
Gemini berbalik. Tatapannya bertemu dengan milik Gamin-dan dalam sepersekian detik, Gamin merasakan ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, tapi jelas berbahaya.
"Aku Phi Gemini. Ingat namaku, ya?" ucap Gemini datar, nada suaranya santai namun menimbulkan rasa tidak nyaman di udara.
"Kau menarik, Yoon Gamin.." gumamnya, sebelum memasukkan kedua tangan ke dalam saku jaket seragam Yusong yang selalu ia kenakan. Ia melangkah pergi meninggalkan ruangan, meninggalkan keheningan yang menempel seperti bayangan setelah badai.
***
Gemini melangkah menyusuri lorong dengan tatapan kosong tanpa celah. Suara hak sepatunya memantul di sepanjang dinding, bergema di antara ruang kosong yang sepi.
Namun di balik pandangan datarnya, pikirannya tidak pernah benar-benar tenang.
Tentang bagaimana setiap orang melihatnya seperti kaca-indah di luar, tapi nyatanya mudah retak di dalam.
Langkah Gemini terhenti mendadak saat hampir sampai di persimpangan lorong. Dari arah berlawanan, seseorang berlari kecil sambil menunduk, menabrak bahunya cukup keras hingga tangan kirinya mengeluarkan rasa nyeri hebat.
"Ya, lihat jalan!-" ucapnya spontan meringis, tapi suaranya terputus.
Anak itu menegakkan tubuhnya, sama terkejutnya. Pandangan mereka bertemu.
Rasanya seperti dunia berhenti berputar sesaat.
Gemini menatap wajah yang dulu terlalu ia kenal, tapi sudah lama tak ia lihat-Park Geonyeob atau nama Amerika-nya adalah Noah.
Beberapa helai rambut cowok itu jatuh menutupi matanya, jaket seragamnya sedikit kusut, tapi tatapan itu masih sama. Tatapan yang dulu selalu menenangkan, sekarang malah membuat dadanya sesak.
"...Noah." Namanya lolos begitu saja dari bibirnya, pelan-nyaris seperti gumaman yang tidak disengaja.
Lelaki itu menatap sekilas, suaranya rendah namun datar. "Kenapa kau ada disini?."
