Keduanya sibuk dengan dunia masing-masing.

Hingga akhirnya Taeyong bersuara.

" Selamat ulang tahun" ucap Taeyong.

Yuta langsung menatap Taeyong.

" Kau tahu dari mana?" heran Yuta.

" Papamu memberitahuku" jawab Taeyong.

Yuta tersenyum kecil.

" Thanks, kau tidak perlu memberiku hadiah" balas Yuta.

Taeyong tertawa mengejek.

" Siapa juga yang mau memberimu hadiah? Jangan terlalu percaya diri, tuan Nakamoto" ejek Taeyong.

Yuta membalas dengan senyuman miring.

Tak lama, pemuda itu bangkit dari duduknya.

Yuta mendekati Taeyong lalu tiba-tiba duduk di pangkuan si pemuda Lee.

Taeyong jelas tersentak.

Yuta menyentuh pipi Taeyong dan mengusapnya lembut.

" Aku tarik kata-kataku, bagaimana jika aku ingin hadiah darimu?" ujar Yuta.

Rahang Taeyong mengeras.

" Jangan macam-macam" desis Taeyong.

" Aku tidak macam-macam, hanya mau satu macam" bisik Yuta.

Yuta mendekatkan wajahnya, bibir keduanya akan bertemu jika ketukan pintu tak terjadi.

" Tuan muda, mohon segera bersiap"

Yuta menatap ke arah pintu yang tertutup kemudian kembali menatap Taeyong.

" Sayang sekali, gagal" bisik Yuta.

Taeyong menjatuhkan tubuh Yuta dari pangkuannya.

Yuta menatap Taeyong dengan marah, namun pemuda itu sudah lebih dulu keluar.

..

Taeyong dan Yuta kini duduk berdampingan.

Media sudah siap dengan pertanyaan serta catatan.

Moderator menyampaikan beberapa sambutan sebelum mempersilahkan para media untuk bertanya.

Satu persatu media mulai melontarkan pertanyaan.

" Maaf tuan Lee dan Nakamoto, bisa tolong ceritakan bagaimana pertemuan awal kalian?" tanya salah satu jurnalis.

Yuta meraih mikrofon lalu bersiap dengan jawaban yang sudah diatur sang papa.

" Kami bertemu saat musim semi di toko buku kota London" jawab Yuta.

" Itu terjadi saat kami masih kuliah, saat itu Taeyong dan aku sedang mencari buku"

" Kebetulan jemari kami tak sengaja bersentuhan saat ingin membeli satu buku"

Taeyong tersenyum saat Yuta menatapnya.

" Kalau begitu, kalian berdua sudah lama kenal ya?" tanya salah satu wartawan.

Kini giliran Taeyong yang menjawab.

" Ya, saat itu baby cherry begitu menarik perhatianku" ucap Taeyong.

Beberapa media berseru saat Taeyong melayangkan panggilan sayang untuk Yuta.

Yuta tersenyum lalu -hanya akting belaka-.

" Lalu, apa yang membuat kalian sepakat untuk bertunangan kemudian menikah?"

" Apa ada alasan bisnis dan politik di baliknya?"

Taeyong dan Yuta saling bertatapan.

Pertanyaan ini, bagaimana mereka menjawabnya?

Inheritance of DiscordWhere stories live. Discover now