Jemari Taeyong mengepal, rahangnya mulai mengeras, dan matanya mulai memerah.

" Tolong berhenti mengatakan hal yang menyakiti hati adikku" ujar Taeyong.

Hyunho masih menatap sang putra dengan tatapan yang menurut Taeyong begitu mengintimidasi.

" Taeyong sudah pulang?" itu Haeun.

Hyunho menatap sang suami.

" Sudah, kau ingin menyampaikan sesuatu padanya?" tanya Hyunho.

Haeun menatap sang putra.

" Pihak keluarga Nakamoto atau Perdana Menteri sudah memberikan jawaban"

Hyunho menatap sang suami dengan tatapan menuntut jawaban.

" Apa mereka setuju?" tanya Hyunho.

Haeun tersenyum kemudian mengangguk.

" Ya, pihak mereka setuju" jawab Haeun.

Hyunho menghembuskan nafas lega.

" Aku juga sudah mengatakan bahwa pihak kita setuju" lanjut Haeun.

Taeyong beralih pada sang papa.

" Papa, kau menyetujuinya tanpa-"

" Kita sudah memutuskan semuanya dan kau hanya perlu menurut" sela Hyunho.

Taeyong menatap kedua orang tuanya.

" Tapi ini kehidupanku. Tolong biarkan aku memilih kali ini, Papi" lirih Taeyong.

Hyunho mendekati sang putra kemudian mencengkram rahang tegas Taeyong.

Tatapan penuh intimidasi kembali dia layangkan.

" Tidak ada alasan untuk memilih! Apa kau tidak mengerti perkataanku?!" sentak Hyunho.

" Terima saja pernikahan ini dan kau akan bahagia" lanjutnya.

Hyunho melepas cengkramannya.

" Tapi papi, dia hanya akan menderita karena aku tak akan pernah bisa mencintainya"

" Aku hanya mencintai Elliot, Papi"

Haeun menatap sang suami yang tersenyum.

Hyunho kembali mendekat kemudian melayangkan tamparan pada pipi Taeyong.

..

Taeyong menatap Hyunho yang juga menatapnya dengan tatapan nyalang.

Itu bukan pertanda bagus.

" Berhenti menyebut nama itu di depanku!"

" Setiap kau menyebut namanya, aku selalu mengingat kebodohanmu!"

Hyunho mulai meledak, namun Haeun tak berniat menolong sang putra.

" Aku tidak butuh persetujuanmu, ini hal yang harus kau lakukan"

" Nama keluarga ini hanya pantas bersaing dengan keluarga yang pantas"

" Bukan dengan keluarga yang tak jelas!"

Hyunho kembali menampar Taeyong setelah mengeluarkan amarahnya.

" Aku tidak mau punya cucu yang berasal dari keluarga yang tak pantas, Taeyong"

" Kau seorang pewaris yang berarti cucuku juga harus punya darah itu!"

Hyunho kembali membentak sang putra tunggal.

" Hyunho, kendalikan dirimu" ucap Haeun.

Hyunho menatap sang suami.

" Kau diam saja! Ini semua juga ada andil dari keluargamu yang sempurna itu"

Inheritance of DiscordWhere stories live. Discover now