Inheritance of Discord

05

Netra Yuta kembali terbuka.

" Papa bilang cinta tak bisa memilih? Apa papa lupa jika kita bisa memilih?!"

" Kita sebagai manusia punya hak untuk memilih dan melawan, Papa!"

Yuta merasa kepalanya mulai pening saat melihat tatapan sang papa.

Akira sedang tak mau dibantah dan dia bisa menangkap sinyal itu.

" Ini jalan terbaik dan papa ingin kita semua diuntungkan"

" Tolong Yuu-chan, tolong papa"

Air mata Yuta tiba-tiba saja menetes.

'Apa aku tidak pernah berharga di matamu, Papa?'

'Kau bahkan memanggilku dengan Yuu-chan hanya jika kau butuh pertolongan'

Batin Yuta seolah menjerit.

Namun, dia terlalu lelah jika perdebatan ini terus berlanjut.

Yuta menghempas kedua lengan Akira yang bertengger di bahunya.

" Lakukan saja semaumu, Papa"

" Tapi, tolong jangan menyesal jika aku tak bisa merasakan kebahagiaan"

Yuta menundukkan kepala kemudian berjalan meninggalkan sang papa.

Akira terdiam sejenak.

Tapi dia memanggil asisten pribadinya beberapa menit kemudian.

" Berikan jawaban pada tuan Lee, perjodohan ini akan berjalan karena Yuta sudah setuju"

" Baik, tuan"

Setelah sang asisten pergi, Akira menatap Yuta yang melangkah menuju tangga.

Pria paruh baya itu menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan.

Dia percaya bahwa keputusannya sudah tepat.

..

Taeyong pulang ke rumah setelah Jungwoo dan Jaehyun sudah masuk ke alam mimpi.

Hyunho ternyata menunggu kepulangannya di ruang tengah.

Pemuda itu menatap sang papi dalam diam.

" Akhirnya kau pulang juga, tuan muda" ucap Hyunho.

Hyunho berdiri dari duduknya saat Taeyong berjalan mendekat.

" Aku tadi pergi menjenguk Jungwoo dulu, Papi" jawab Taeyong.

Hyunho tertawa kecil.

" Anak itu masih berusaha melindungi hama miliknya?" tanya Hyunho.

Taeyong menatap sang papi.

" Papi, tolong menngatakan hal menyakitkan seperti itu" pinta Taeyong.

" Menyakitkan? Apa yang menyakitkan di saat aku bicara fakta, anak muda?'

Hyunho bertanya dengan nada penuh intimidasi.

Pria paruh baya tersebut berjalan memutari tubuh putra tunggalnya.

" Lagipula, tidak ada bukti bahwa hama itu tidak bersalah bukan?"

" Alangkah baiknya jika Jungwoo sadar dan minta putus"

" Mempertahankan cinta bodohnya itu hanya membuang-buang waktu"

Taeyong menatap Hyunho dengan tatapan tak percaya.

" Papi!" tegur Taeyong.

Hyunho menatap sang putra dengan senyum miring yang terpasang di wajahnya.

..