Kata orang, cinta itu datang tanpa permisi.
Tapi buatku, cinta itu seperti notifikasi kantor - muncul pas lagi nggak siap, dan bikin jantung deg-degan tanpa alasan.
Namaku Liana. 23 tahun, karyawan baru di perusahaan yang kelihatannya keren, tapi sebenarnya penuh drama - terutama drama di antara para pegawainya sendiri.
Dan di puncak drama itu, berdirilah dia: Revan Wiratama, si senior ganteng, anak pemilik perusahaan, sekaligus alasan kenapa aku belum resign meski gajinya pas-pasan.
Revan itu tipe orang yang bikin semua orang terdiam waktu dia lewat.
Kalem, rapi, pintar ngomong, dan... agak terlalu sempurna buat manusia biasa, sejujurnya dia tipe idaman semua orang.
Aku tahu, berharap dia bakal jatuh cinta padaku itu konyol - tapi hey, manusia boleh mimpi, kan?
Sampai suatu malam, yang hampir tengah malam, di halte depan kantor yang sepi, aku benar-benar melihatnya.
Bukan Revan.
Tapi... sosok aneh dengan sayap kecil di punggungnya.
Aku cuma bisa melongo.
Kupikir aku lagi halu karena lembur kebanyakan spreadsheet. Tapi dia tersenyum - senyum aneh dan tampak nakal yang entah kenapa terasa nyata. aku yakin aku sedang tidak bermimpi.
"Aku..Cupid," katanya dengan penuh percaya diri. "Spesialis hubungan manusia yang stuck di friendzone."
Dan di situlah semuanya dimulai - dari satu panah cinta yang salah sasaran, satu kenangan masa kecil yang terlupakan, dan satu hati yang diam-diam berharap... semoga kali ini, cinta nggak meleset lagi, tapi siapa yang tahu, takdir tidak selamanya di tentukan oleh Cupid, tapi jika Cupid ikut campur.. apa semuanya akan beres seperti yang diinginkan?
YOU ARE READING
Cupid : Wrong Way!
RomanceKatanya, cinta itu urusan hati. Tapi kalau Cupid ikut campur, bisa-bisa urusannya jadi... salah sasaran! Liana cuma gadis biasa yang diam-diam berharap bisa dicintai oleh seniornya di kantor - Revan, anak pemilik perusahaan yang terlalu sempurna unt...
