If Clause: Type Zero

272 54 0
                                        

I. Zero Conditional Sentence:

If Jeevan is around me, I definitely react strange

🌴🌴🌴

Callisa POV

Praktikum sudah usai, tapi di lab masih ramai sama anak-anak fk yang ribut merencanakan nanti makan siang mau beli apa? Makan di kafetarian mana?

"Ca... mau makan dimana nanti?" Aku menoleh ke kanan, ada Seline yang sibuk retouching lipbalm.

"Kafetarian farmasi aja ga sih? Kalo ke fk jauh lagi. Katanya disini juga banyak makanan enak. Mana tempatnya cozy." Usul Yumna, dia tengah memasukkan alat tulis miliknya ke dalam tas.

"Kalian duluan aja, aku mau ngedata barang yang tadi kita pake, soalnya kepala lab minta laporannya sekarang." Tanganku sibuk mencatat—mengisi form laporan yang harus selalu isi jika praktikum selesai.

"Padahal itu bisa nanti aja, lagian asisten Profesor Lidya itu si Jeev. Jadi bisa minta bantuan dia."

Gerakan tanganku terhenti sejenak, mendengar kata Jeev yang lolos dari bibir Seline membuatku tertegun. Nama itu seperti memberi ketertarikan tersendiri bagiku.

"Jeev? Jeevan, maksudnya?" Seline mengangguk, seolah perkara mudah untuk meminta bantuan pada Jeevan.

"Iya, Jeevan anak farmasi. Yang mana lagi coba?"

Dengan cepat aku menggeleng, "Engga... engga... ngapain juga harus repotin orang lain kalo masih bisa aku kerjain sendiri." Sekilas Seline melirik, ada senyum menggoda yang menghias bibirnya.

Kayaknya si bule centil sadar sama perubahan sikapku.

"Si Jeev juga pasti mau kalo yang minta tolongnya kamu, Ca..." Nah, nada menggodanya mulai memprovokasi.

Cemberut, ballpoint yang ku pegang kini melayang dan mendarat tepat di kepalanya

"Stop bertingkah..." Bukannya marah, si bule centil malah tertawa nyaring. Suaranya menggema ke seluruh lab yang mulai sepi.

"Yaudah sih... aku cuma ngasih saran aja." Ballpoint yang tadi jatuh ke lantai, diambil kembali, dia pun mengembalikan benda itu padaku.

"Na... kita ke kafetarian sekarang yuk. Biarin ini anak rajin nyusul." Dia menarik lengan Yumna, lalu pergi meninggalkan lab.

"Semangat ya Ca!!! Nanti jangan lupa nyusul!!!" Teriakan Yumna menggema di lorong dan sampai ke telingaku.

Dan ya... kini tinggal aku sendiri di laboratorium.

Ruangan hening, saking sepinya gesekan ujung ballpoint yang menari di atas kertas pun terdengar jelas. Aku cukup menikmati ketenangan ini—ditambah aroma antiseptic yang lumayan menyengat.

Satu menit,
Denting jarum jam yang berirama.

Lima menit,
Deruan lembut dari kipas mesin pendingin ruangan.

Sepuluh menit,
Suara derap langkah kaki terdengar samar dari lorong.

Aku menegakkan badan seiring langkah yang semakin mendekat. Tak lama kemudian, pintu bergeser dan muncul seonggok makhluk bondol.

If Clause: First Conditional SentenceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora