Akira juga menatap surai Yuta yang kini telah berganti warna.

" Kau kira dengan aku menyekolahkanmu ke luar negeri,"

" itu artinya kau bisa berbuat sesuai kehendak pribadimu, Yuta?"

Akira berbicara dengan nada tegas dan setengah membentak.

Namun Yuta tak gentar, dia tetap menatap langsung netra sang papa.

" Apa pedulimu, Papa? Apa kau takut bahwa citra dan wibawamu akan jatuh?"

Yuta bertanya tanpa ada emosi yang tergambar di wajahnya.

Akira melepas cengkramannya kemudian kembali menampar Yuta.

" Kau semakin kurang ajar!" bentak Akira.

Yuta menatap sang papa.

" Kenapa harus menurut jika papa saja memperlakukanku seperti barang yang tak berguna?" tanya Yuta.

Yuta menatap tajam sang papa.

Akira berusaha menekan emosinya, dia tak bisa terlalu kasar pada Yuta.

..

South Korea

Setelah perjalanan panjang, akhirnya Taeyong sampai di Korea.

Begitu selesai dengan bagasi, Taeyong segera menunggu jemputan.

Tak lama, sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya.

Kaca mobil itu diturunkan, terlihat visual yang sangat familiar.

" Jungwoo!" pekik Taeyong.

Jungwoo menyuruh Taeyong masuk ke mobil setelah meletakkan koper-koper di bagasi mobil.

Taeyong duduk di kursi penumpang.

Jungwoo melajukan mobilnya membelah jalanan Seoul.

" Kau tidak sekolah? Di mana Jeje?" heran Taeyong.

" Kami pulang awal hari ini, Jeje?"

" Entahlah, dia sibuk dengan urusannya sendiri sekarang"

Jungwoo menjawab pertanyaan Taeyong dengan santai.

Taeyong menatap sepupu yang terakhir dia temui beberapa bulan lalu.

" Kau ternyata benar-benar berubah ya?" tanya Taeyong.

Jungwoo mengernyitkan dahi.

" Berubah? Tidak kok, aku tetap Jungwoo adik kak Iyong yang paling penurut"

Jungwoo tersenyum lebar setelah menyelesaikan kalimatnya.

Taeyong terkekeh lalu mengusak surai adik sepupunya.

Mobil itu berhenti tepat di kediaman keluarga Taeyong.

" Terima kasih sudah menjemputku, Jungwoo" ucap Taeyong.

" Eum! Jangan lupa traktir aku dan Jeje kopi ya, kak Iyong!"

Taeyong mengangguk, Jungwoo kembali memakai kacamata hitamnya.

Mobil mewah itu kemudian melaju meninggalkan pekarangan rumah milik keluarga Taeyong.

..

Taeyong menghela nafas saat hendak membuka pintu.

Dia tak siap menghadapi sang papa.

Tapi dia tak bisa kabur, Haeun pasti bisa menemukannya dengan cepat.

Pintu utama terbuka, Taeyong bisa merasakan dingin menyerang.

Bukan dingin karena cuaca, melainkan atmosfer rumah.

Inheritance of DiscordWhere stories live. Discover now