Prolog

786 38 0
                                        

Di dalam mobil Adelio yang terparkir di pinggir jalan, dengan lagu dari Rony Parulian mengalun pelan dari radio.

Anchika mendengus kesal. Ia menyilangkan tangan di depan dada, tatapannya menembus jendela mobil yang penuh embun. Jalanan Jakarta di luar sana gemerlap oleh lampu-lampu kota, tapi Anchika hanya melihat refleksi wajahnya yang cemberut. "Kamu dengerin apa sih, Del? Galau banget. Ganti, ah." Ia berusaha merebut ponsel Adelio, tapi Adelio dengan santai mengelak.

"Biarin aja," kata Adelio, matanya tetap lurus ke depan. "Ini lagu bagus."

"Apanya yang bagus?" Anchika tak habis pikir. Adelio memang punya selera musik aneh yang sering ia ledek. "Liriknya 'tak ada yang sepertimu', itu kan rayuan gombal banget. Aku dengerin aja geli."

Adelio menoleh, menatap Anchika yang cemberut. Tatapannya hangat, berbeda jauh dari sikapnya yang cuek. Diam-diam, Anchika menyukai tatapan itu. Itu adalah satu-satunya cara Adelio menunjukkan kalau ia peduli, tanpa harus mengatakannya. Adelio meraih tangan Anchika yang terlipat, menggenggamnya erat, seolah ingin meyakinkan Anchika tentang sesuatu. "Lagu ini bukan gombal, An," bisik Adelio. "Ini janji."

Anchika terdiam. Ia menatap Adelio, merasakan ketulusan di matanya yang dalam. Adelio tidak pernah banyak bicara soal cinta. Ia hanya akan datang saat Anchika membutuhkan, membawakan makanan kesukaan Anchika, atau sekadar memeluknya diam-diam saat Anchika merasa insecure. Semua sikap itu adalah caranya mencintai. Dan Anchika, dengan segala keegoisan dan sifat manjanya, tahu Adelio melakukan semua itu hanya untuknya.

Di luar sana, ribuan orang lain mungkin bisa hadir untuk Adelio, merayu dengan cara yang lebih manis, atau memberi perhatian yang lebih besar. Namun, Adelio tidak pernah goyah. Di dalam mobil yang gelap ini, Adelio hanya melihat satu orang. Dan Anchika, dengan segala keegoisannya, tahu bahwa ia adalah satu-satunya. Ia adalah janji yang akan dipegang teguh.

Namun, tidak ada yang tahu, bahwa janji yang mereka anggap manis di dalam mobil itu, akan segera diuji oleh jarak dan waktu. Bahwa ketakutan-ketakutan Adelio akan menjadi nyata. Bahwa kalimat "tak ada yang sepertimu" akan menjadi satu-satunya alasan mereka untuk bertahan, di tengah badai keraguan dan kesepian.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yang penasaran, aku ajak kalian untuk ikut merasakan perjuangan Adelio dan Anchika, yuk, bantu mereka dapat love dan support lebih!

Jangan lupa vote dan komen, yaw.

Follow akun aku juga yaw!!!

Tak Ada yang SepertimuOnde histórias criam vida. Descubra agora