" Tolong perbaiki nilaimu di ujian selanjutnya"
Taeyong mengangguk, sementara Jungwoo dan Jaehyun sekarang menghela naafas lega.
..
Yuta baru kembali dari les matematika.
Baru saja dia hendak duduk, sang ayah sudah muncul.
" Cepat mandi dan ganti baju, kita diundang makan malam" ucap Akira.
Yuta menatap sang papa dengan tatapan lelahnya.
" Papa, bisakah aku istirahat sebentar?" keluh Yuta.
" Ini undangan penting, Yuta Nakamoto" tegas Akira.
Yuta mulai memasang raut tak senang.
Remaja itu bangkit lalu berdiri tegap.
Tatapannya menatap lurus ke arah sang papa.
" Papa saja baru pulang tadi pagi setelah seminggu tidak pulang"
" Lalu, aku yang lelah ini tak boleh istirahat?"
Yuta mulai mengeluarkan perlawanan.
" Apakah urusan Papa lebih penting daripada-"
Suara tamparan menggema di ruang tamu mewah itu.
Yuta menatap Akira.
" Papa sekarang main tangan, huh?" lirih Yuta.
Akira menatap sang anak.
" Jangan berani melawanku jika kau tak mau ada bekas tangan"
Yuta terdiam saat sang papa berlalu pergi.
Setelah Akira tak lagi nampak, Yuta terduduk di sofa.
Air mata yang sejak tadi ditahannya menetes begitu saja.
Yuta segera menghapus air matanya dengan cepat.
Dia tak boleh terlihat lemah.
..
Yuta menatap jengah pada para politikus yang sibuk berbicara tentang strategi politik.
Akira juga nampak sibuk sendiri dengan ketua partai.
" Papamu akan menjadi kandidat Perdana Menteri baru" bisik Nakamichi.
Yuta menatap sang papa.
" Aku tidak tertarik" sahut Yuta dingin.
Nakamichi menatap sang putra.
" Yuki-chan" panggil Nakamichi.
Yuta menatap sang papa setelah dia sadar ini pertama kalinya dia dipanggil dengan panggilan sayang itu.
'Sudah berapa lama sejak hari itu, Papi?' batin Yuta.
Yuta tersenyum tipis.
" Jika Papa terpilih, hidup kita akan lebih terjamin" ucap Nakamichi.
Senyum Yuta luntur sepenuhnya.
Nyatanya semua ini hanya tentang kekuasaan.
'Memang sejak kapan semuanya tentangku?' batin Yuta.
" Yuta-chan, apa kau tertarik menjadi seperti papamu?" tanya salah satu rekan Akira.
Yuta terdiam sejenak.
" Eum, saya belum tau" jawab Yuta.
" Yuta akan menjadi apapun yang dia inginkan" sahut Akira.
Yuta menatap sang Papa.
'Pencitraan yang bagus, tuan Akira' ucap Yuta dalam hati.
" Terima kasih sudah membiarkanku memilih, Papa" tekan Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance of Discord
FanfictionTaeyong and Yuta are grown without the love of the fam. They rely on their cousin and themselves.. Many dreams are buried because the family pressure. Until one day, they must marry each other for business and political purposes.. How can they build...
