Part 17 - Mystery Guest

5.9K 237 18
                                    




Atha bukan hanya terkejut. Tapi benar-benar tidak bisa berkata-kata.

"C'mon sweetheart!! Don't you miss me?" ujar tamu itu geli.

"Royyy.. I really miss you!" dengan terisak kecil Atha langsung memeluk erat sahabatnya.

"Sssttt.. Jangan nangis dong, Sweety! I miss you too so bad." ujar Roy membalas pelukan Atha tak kalah erat.

"Masuk yuk! Kita ngobrol di dalam!" ajak Atha dengan senyuman yang lebar.

Roy pun masuk ke dalam kontrakan Atha. Rumah sederhana dengan perabot seadanya. Sungguh kehidupan yang berbalik sepenuhnya. Dari gadis cantik dengan polesan make up yang menggoda, ditambah baju-baju minim nan seksi yang memperlihatkan lekukan tubuhnya berganti menjadi seorang gadis sederhana dengan kehidupan sederhananya.

"Duhh, eike suka deh rambut pendeknya! Tapi rambut panjang yang dulu lebih cucok." canda Roy.

"Dasar! Sebentar ya, aku bangunin Cillia." ujar Atha dengan suara seraknya.

Atha pun masuk ke dalam salah satu kamar dan membangunkan Cillia. Roy pun tak mau ketinggalan ikut masuk ke ruangan kecil itu yang kelihatan makin penuh.

"Cill.. Bangun! Liat siapa yang datang," ujar Atha.

Cillia hanya bergumam malas tanpa berniat membuka matanya.

"Hei!! Bangun gadis pemalas!! Yuhuuuu ... kebakaran cyinn ..." teriak Roy riuh dari pintu.

"Ughh... Apa-apaan sihh..." gerutu Cillia mencoba membuka matanya.

"Yuhuuuu ... sadar woiii ... " teriak Roy.

"Roy?!" seru Cillia kaget.

"Haiiii, Judesss!!" sapa Roy genit.

"Oh, My Goshh!!" pekik Cillia yang langsung bangun memeluk Roy.

"Oh-ohhh... Dasar gadis brutal!" gerutu Roy sedikit terdorong ke belakang tapi kemudian membalas pelukan Cillia tak kalah erat.

"Lu apa kabar, Banci?? Kok ngilang kaya ditelan bumi?" cecar Cillia setelah melepas pelukannya.

"Gilingan ..., Bo! Paman gilanya Tasya itu masih curiga dong sama eike! Bahkan nih yah, sampai berbulan-bulan tetep nyuruh beberapa anak buahnya ngawasin aku gitu. Terus waktunya kaya random gitu. Heuh banget deh tuh tua Bangka!" ujar Roy sebal. "Aku tuh benar-benar harus nunggu waktu yang lamaaaa, sampai dia benar-benar yakin kalau aku enggak ada sangkut pautnya sama kalian berdua."

"Atha, Roy ... kita berdua udah ganti nama," ujar Cillia mengingatkan.

"Maaf ya Roy. Maaf," ujar Atha menyesal.

"Oh, it's okey!" balas Roy enteng.

Atha dan Cillia terdiam. Merasa tidak enak pada Roy.

"Sooo.. How's your life? " tanya Roy mengalihkan topik. Kepalanya berputar memperhatikan kiri kanannya. Menilai keadaan rumah mungil tersebut.

"Baik dan menyenangkan, lebih dari baik malah." ujar Cillia semangat.

"Iya sih, aku lihat wajah kalian berseri-seri," Roy tersenyum. "Tapi eike engga suka sama ide potong rambutnya! Rambut kalian berdua kan indah! Ihhh, rasanya pengen nyakar kalian berdua!" Roy menunjukkan ekpresi gemas bercampur kesal.

Atha dan Cillia hanya bisa tertawa kecil melihat Roy yang menggerutu dan mengoceh soal penampilan mereka yang di luar ekspetasinya. Tak lupa pria itu menceritakan kejadian setelah dua bidadari itu menghilang. Bagaimana Roy berakting marah-marah karena kehilangan pelanggan akibat ulah Atha dan Cillia. Mami Indah yang bertanggung jawab sebagai germo mereka berdua pun meminta maaf berkali-kali. Wanita itu pun menawarkan gadis-gadis cantik lainnya sebagai ganti.

Pretty Woman - Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang