💕 Sate Sayang 💕

21 3 0
                                        

Gazebo, sate, dan Yoshi.

Karina terjebak dengan tiga hal itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Karina terjebak dengan tiga hal itu. Berulang kali, dia menatap bergantian taman di sekitar gazebonya, sate di atas meja, juga Yoshi yang duduk di sofa sampingnya. Sementara ibu cantiknya, beberapa kali keluar masuk rumah. Entah untuk mengambil lalapan atau teh hangat.

Karina memutar bola mata.

"Ada apa, Rin? Bosen ya?"

Sejujurnya, Yoshi sudah mengamati Karina dari tadi. Wanita itu terlihat kurang nyaman karena berdua saja dengannya. Apalagi melihat dia memakai pakaian rapi itu, sepertinya dia sudah punya rencana lain untuk keluar.

"Apakah aku mengganggumu?" tanya Yoshi penasaran.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Karina jadi nggak enak sama Yoshi. Dia berpura-pura mengambil lontong dan sate yang dibawa Yoshi. Lalu menyantapnya buru-buru.

"Eh, nggak kok, Yoshi_ uhuk! Uhuk!"

Karena tergesa-gesa, Karina tersedak makanannya.

Yoshi mengambil air putih dan menyodorkan pada Karina.

Karina segera mengambil dan meminumnya. Air yang membasahi kerongkongan membuatnya merasa lega.

"Ada apa, Karina?" tanya ibunya yang baru datang dari rumah. Lengkap dengan nampan berisi makanan. Kali ini, Yoona membawa sepiring pisang goreng yang masih hangat. Diletakkannya piring itu di atas meja lalu duduk di samping Karina.

"Nggak papa kok, Bunda. Cuma tersedak."

Yoona tersenyum jahil, "Tersedak apa? Tersedak ketampanan Yoshi ya?"

Karina merasa perutnya mual karena godaan ibunya yang tidak biasa. Apalagi ibunya sampai melirik bergantian antara dirinya dan calon tunangannya. 'Aduh, sejak kapan sih Bunda jadi begini?'

Untungnya, Yoshi dengan sabar menjelaskan, "Nggak kok, Tante. Karina tadi tersedak sate," yang diakhiri dengan senyuman.

Yoona melambaikan tangan di depan Yoshi. "Ih, kok masih manggil Tante sih. Panggil Bunda aja! Kan bentar lagi kamu jadi anak Bunda juga."

"Bunda!" karena sudah tak tahan dengan godaan Bundanya, Karina tak sadar meneriaki ibunya.

Beruntung Yoona sedang baik mood-nya sehingga Karina tak kena omelannya. Wanita paruh baya itu justru berdiri dan berjalan menjauh. Mengundang tanda tanya bagi Karina.

"Bunda mau ke mana lagi?"

Yoona menoleh sebentar. Sambil tersenyum dia menjawab, "Tadi ayahmu telepon tapi Bunda tolak karena mengantar pisang goreng itu. Bunda harus segera menelponnya kalau tidak mau ayahmu marah. Kamu tahu kan bagaimana watak ayahmu?"

Jawaban itu membuat ekspresi Karina berubah serius. Dia segera mengangguk meski pertanyaan Yoona tak perlu dijawab.

Setelah kepergian Yoona, Yoshi memperhatikan Karina yang masih diam. Kikuk, canggung, dan sungkan adalah deskripsi yang tepat untuk suasana di antara mereka. Yoshi menghela napas panjang.

Hello, Another MeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora