Chapter 12

27 3 0
                                        

"Maaf.. kami sudah sedaya upaya membantu Tuan Wang, tapi...."

Yibo memasuki ruang peribadi Tuan Wang ditemani Xiaozhan yang merangkul erat lengannya.. untuk menyalur sedikit kekuatan untuknya.

Monitor detak jantung di sebelah ranjang mengeluarkan bunyi monoton. Yibo menatap tubuh yang kini benar-benar diam.

Ruang itu dipenuhi keheningan yang menusuk.

Hanya ada suara hujan di luar… tiada lagi teriakan dan cemuhan ke atas dirinya.. tiba-tiba dunianya dirasakan sunyi.

Yibo menghentak kuat tangannya di atas ranjang Tuan Wang, matanya berkaca. "Ternyata selama apa yang kau perbuat padaku.. kau pergi dengan begitu tenang seperti ini hah?" Yibo sudah teresak-esak. Xiaozhan mengusap belakang tubuh Yibo. "Kau itu merusak hidupku.. tapi sesenang ini kau menghembuskan nafas terakhirmu? Kau tak layak mati setenang ini.. Kau itu harus tersiksa!"

"Cirrus.. tenanglah.." Ujar HaoCheng. pembantu peribadi Tuan Wang.

"Aku Yibo bukan Cirrus!!"

"Tak peduli bagaimana kau menidakkannya hanya kau satu-satunya pewaris Tuan Wang."

"Persetankan pewarisan atau apa pun itu.. aku tak mahu tahu.. dia dan aku tak pernah memulai apa-apa hubungan pun."

"Kau mungkin melihat sisinya yang tegas padamu.. tapi apa yang dilakukan untukmu adalah tulus demi kebaikanmu hanya saja caranya yang kasar" ujar Huocheng.

"Hanya caranya yang kasar?" Yibo ketawa dengan airmata yang mengalir hebat. "Jadi setelah semua yang dilakukan pada ku... kalian hanya berfikir itu hanya cara yang kasar? dia jelas-jelas merusak hidupku.."

"Apa kau tahu.. tiada hari tuan wang tanpa menyebut namamu. Dia selalu memikirkanmu.. dan setelah kau keluar dari rumah beberapa tahun lalu.. dia sering memikirkanmu.. apa kau baik-baik saja.. kau sudah makan.."

"Jadi dia menyuruh orang untuk menghajarku hingga separuh nyawaku?" Yibo menatap tajam HuoCheng.

"Itu adalah caranya untuk buatmu kembali.. tapi kau pria tangguh..." jawab Huocheng.

Yibo terdiam. Dia tak tahu berkata apa lagi., semuanya sia-sia. Jelas-jelas mereka ini tak faham apa yang dirasakan. TAK AKAN PERNAH!

"Pergilah ke kantor setelah selesai pemakaman, banyak hal yang harus dibincangkan."

"Hal apa lagi.. aku sudah tidak berurusan apa lagi dengannya."

"Tentunya ada. kerana kau adalah penerus Wang seterusnya.. Tuan Yibo Wang."

Yibo dibuat terdiam lagi.. entah sampai kapan dia akan melalui ini. "Meski kau sudah mati tapi kau tetap menghantuiku dengan namamu hah?"

***

Ruang utama Wang masih dipenuhi aroma dupa yang tersisa dari upacara pemakaman siang tadi. Tirai hitam pekat menutupi jendela-jendela besar, meninggalkan cahaya lampu gantung kristal yang memantulkan bayangan suram ke seluruh ruangan. Di tengah ruangan, meja panjang kayu mahoni dipenuhi kerabat, serta dewan direksi perusahaan yang datang bukan untuk berduka, melainkan untuk menunggu.

Menunggu pembacaan warisan.

Yibo duduk di ujung meja, tegak dengan jas hitam yang tampak sedikit longgar di bahunya. Wajahnya datar, nyaris tanpa ekspresi, tapi jemarinya di bawah meja mengepal erat.  Di sampingnya, Skylar duduk tenang. Pangeran muda itu, dengan kemeja putih dan jas navy elegan, terlihat seperti satu-satunya cahaya di antara kabut suram ruangan. Sesekali Xiaozhan melirik Yibo, seakan ingin memastikan dia baik-baik saja.

Ketika pengacara keluarga, seorang pria tua bernama Mr. Huang, membuka map cokelat tebal, ruangan sontak hening. Tidak ada batuk, tidak ada bisikan. Semua menunggu kalimat yang akan menjatuhkan palu.

DOMINANCE HIERARCHY [COMPLETE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant