"Daddy yang ngga bertanggung jawab."
"Jeno?"tegur Mark.
Jeno memilih diam, tak lama pintu rumah terbuka tanpa di ketuk. Taeyong mengernyit saat Mingyu membawa seorang wanita kaya masuk kedalam, Jeno serta Mark bersamaan berdiri.
"Siapa dia?" Mingyu menoleh ke seseorang di sampingnya "Kekasihku, kami akan segera menikah." Taeyong menggigit bibir bawahnya seolah menahan tangis.
Lelaki cantik itu hilang keseimbangan, dengan sigap Mark memegang kedua pundak bubunya agar tidak jatuh.
"Lo brengsek!"bentak Jeno.
Mingyu menarik sudut bibirnya membentuk seringai, saat putra keduanya itu mencengkeram kerah bajunya.
"Kenapa? Aku muak hidup miskin bersama kalian. Lagipula bubu mu itu tidak berguna sama sekali."
"PERGI LO DARI SINI!!"teriak Jeno menggema di rumah sederhana itu.
Teriakan Jeno mengundang kedatangan Sungchan dan Sion, mereka berdiri di samping Taeyong yang diam mematung.
"JAGA MULUT KAMU!!"
Plak.
Tamparan keras mendarat ke pipi Jeno, tertawa kecil melihat darah menetes dari sudut bibir nya ke lantai.
"Hyung?"panggil Sungchan dan Sion bersamaan.
"Jeno sayang, kamu tidak papa?" Air mata yang tadinya tertahan kini menetes melewati pipi Taeyong.
Tangannya gemetar menyentuh pipi putranya yang memerah akibat tamparan Mingyu.
"Ngga papa bu."ucap Jeno, tatapannya mengarah pada Mingyu.
Taeyong mendorong kuat bahu Mingyu, "Pukul aku brengsek! Tapi jangan putraku."
Jari telunjuk Taeyong tepat berada di hadapan wajah Mingyu, sorot matanya menajam dengan air mata yang membasahi pipi nya.
"Baiklah, aku talak kamu Taeyong!"
Taeyong memejamkan mata, Mark menahan tangan Mingyu agar tamparan tersebut tidak mendarat di pipi Bubunya. Mata putra sulungnya mengkilap karena menahan emosi sejak tadi, ia menghempaskan tangan Mingyu secara kasar.
"Jangan memukul bubu, karena aku tidak akan tinggal diam!"
"Bukan hanya mark hyung, tapi kami juga."ucap Sungchan maju bersama Sion.
Keempat putra hebat Taeyong berdiri begitu gagah melindungi Bubu mereka, Mingyu menelan ludah. Mimik wajah anak anaknya tidak terlihat rasa takut sedikitpun padanya, ia tersenyum tipis.
"Ayo sayang kita pergi, jangan sampai kamu alergi karena berlama lama di gubuk ini."ucap Mingyu pergi bersama wanita itu.
Pintu tertutup, mereka bersamaan membalikkan badan menatap Taeyong yang masih diam. Mark menepuk pelan bahu bubunya, senyuman getir terukir di bibir Taeyong.
"Kalian tidur saja, bubu juga sudah mengantuk."ucap Taeyong dengan nada lembut.
Lelaki cantik itu melangkah pelan menuju kamarnya, keempat putranya memandangi punggung Taeyong yang semakin kecil seiringnya jarak.
YOU ARE READING
HIDDEN LOVE || JAEYONG [END✔️]
Short StoryPertemuan tanpa sengaja hingga saat itu Taeyong memenuhi pikiran Jaehyun, segala usaha yang di lakukan agar bisa memikat hati lelaki cantik itu dan juga anak anaknya. "Saya akan menerobos masuk ke hatimu." "Coba saja pak Jae." -bxb -jaeyong
🌹PROLOG🌹
Start from the beginning
![HIDDEN LOVE || JAEYONG [END✔️]](https://img.wattpad.com/cover/400033545-64-k317992.jpg)