Halooo, ini book ke 3 aku, dan ceritanya di request Giheboi dan yah dengan pedenya aku Nyetujuin tapi pas bikin outline nya bingung sendiri cara menyesuaikan karakter nya 🙃
Padahal temannya udah dapat dan udah tersusun
aku mau minta maaf karena mungkin cerita nya gak sesuai ekspektasi , aku bingung menyesuaikan karakter Gin geheboi di dalam cerita ini karena ternyata cukup sulit 😭😭
Aku bingung gimana buat karakter nya sesuai tapi yah untuk mendukung ceritanya aku tetap bakalan ubah sedikit kepribadian Gin geheboi dan beberapa karakter lainnya agar masuk di alur nyaaa, dan mungkin ada beberapa tokoh yang Dikit dapat bagian karena aku bingung masukin percakapan mereka jadi kesannya kayak pendukung moral doang 😅
Dan untuk @Giheboi maaf banget kalau gak sesuai ekspektasi mu ya aku deskripsikan Harris Caine dengan Harris tapi kalau Gin atau yang lain bicara tetap manggil 'Caine' kok 😩
Tapi kalau kalian punya saran komen aja ya
Aku pakai character
Arion ketua OSIS, dingin & perfeksionis.
Harris Caine wakil ketua OSIS, ramah & agak pencemburu rambut Caine merah.
Gin Geheboi berandal keras kepala, berantem sana-sini, sinis dan tengil, misterius, ternyata autistik & regresif punya rambut coklat lembut.
Riji tangan kanan Arion, cowok kul & kalem.
Mako teman dekat Harris, santuy & suka godain Gin.
Key cewek tomboy, sahabat lama Gin, protektif & tahu semua rahasia Gin.
Garin cowok tengil, nempel terus sama Gin & selalu jadi bahan pukulan Key karena cerewet.
Oh ya untuk tambahan aku gak bikin ada sangkut pautnya dengan TNF yaa
Oh seperti biasa jika ada kritik dan saran dari pembaca dipersilahkan untuk komen yaa. Misalnya kalian mau bikin deskripsi Harris jadi Caine atau apa bilang aja, kalau bisa ku perbaiki bakalan aku perbaiki kalau sekiranya sulit aku akan coba perbaiki semampu ku
-----------------------------------------------------------
prolog
Langit sekolah sore itu berwarna abu-abu pucat, seperti menahan hujan yang tak jadi turun. Lapangan dipenuhi riuh suara anak-anak berseragam putih abu-abu yang berlarian, bercanda, atau sekadar duduk malas di tepi pagar besi.
Di tengah semua itu, berdiri seorang bocah laki-laki dengan rambut coklat lembut yang awut-awutan, hoodie lusuh menutupi seragamnya, wajahnya tengil sambil menyandarkan punggung ke tembok. Tangan satu di saku, tangan lain memegang permen lolipop yang hampir habis.
Tatapan matanya dingin dan kosong, seolah dunia di sekitarnya bukan urusannya.
Dialah Gin Geheboi.
Si berandal paling menyebalkan di sekolah.
Si biang onar yang katanya sudah berkali-kali bikin guru pusing, bikin teman sekelas jengkel, bahkan bikin polisi sekolah datang diam-diam sekali waktu.
Si bocah keras kepala yang katanya aneh, suka tiba-tiba diem di pojokan kelas sambil ngemut jari atau peluk boneka kecil yang selalu ada di tasnya.
Si bocah yang entah kenapa… tak pernah benar-benar bisa marah saat orang lain bilang dia “cacat”.
Dari jauh, dua sosok lain memperhatikannya dari arah gerbang.
Yang satu berdiri tegak, rapi, dengan jas OSIS dan mata tajam penuh wibawa Arion, ketua OSIS yang terkenal dingin dan perfeksionis.
Yang satu lagi berdiri santai di sampingnya, rambut merah menyala yang sulit dilewatkan, senyum sabarnya tak pernah pudar meski matanya jelas-jelas menyimpan api cemburu kecil Harris Caine, wakil ketua OSIS.
Mereka berdua diam lama, hanya memandang Gin dari jauh.
Seolah… sudah tahu sejak awal bahwa bocah keras kepala yang penuh luka itu akan mengubah hidup mereka.
Di langit sekolah yang masih abu-abu, tak ada yang tahu.
Tak ada yang tahu bahwa di bawah atap sekolah itu…
Di antara ejekan, pukulan, gengsi, dan rahasia yang terungkap perlahan…
Akan tumbuh cinta paling aneh dan paling indah yang pernah mereka rasakan.
Cinta yang keras kepala.
Cinta yang penuh luka.
Cinta yang membawa mereka bertiga pulang.
Dan pada akhirnya, satu janji diam-diam sudah terukir bahkan sebelum mereka sadari sendiri:
“Kalau kau jatuh, kami akan ada di sini. Kalau kau hilang, kami akan menemukanmu. Dan kalau dunia kembali menyakitimu… kami akan jadi rumah yang kau cari.”
Langit sekolah masih abu-abu.
Tapi untuk mereka bertiga, sore itu… adalah awal.
Awal dari perjalanan panjang, menuju rumah.
YOU ARE READING
Aku Pulang (Rionginharris) (END)
Romance"Rumah bukan tempat. Rumah... adalah kalian." Gin, bocah tengil yang paling keras kepala, jatuh ke tangan dua orang paling tak terduga Arion yang dingin & Harris Caine yang sabar. Di balik senyum sinisnya, Gin cuma anak kecil rapuh yang ingin dicint...
