1. Prolog

56 24 23
                                        

🕯️ Selamat datang di awal segalanya...

💫Buat yang baru nyasar ke sini, jangan buru-buru balik, siapa tahu cocok 😎
Dan buat yang udah stay dari awal-Thor doakan kuota kalian nggak habis di tengah jalan 🙏

🎉 Dunia *EIRA* baru aja bangun dari tidur panjang 🎊

🎗️ Jadi kencangkan sabuk pengaman. Ambil posisi ternyaman 🎗️

✨ Selamat ✨
✨ Menikmati ✨


---

---

---

Abu, Besi, dan Jiwa yang Tak Mati

Dulu, dunia pernah percaya bahwa kecerdasan buatan akan menjadi penyelamat umat manusia.

Bukan karena harapan, tapi karena ketakutan: terhadap perang, kematian, dan kehancuran yang tak henti menelan generasi.

Maka lahirlah mesin. Bukan untuk berpikir, tapi untuk membunuh. Untuk menanggung dosa yang tak sanggup lagi dipikul manusia.

Namun manusia-sebagaimana sifatnya-tak pernah puas. Mereka berlomba: menciptakan versi yang lebih cepat, lebih pintar, lebih mematikan.

Sampai akhirnya, yang mereka bangun bukan lagi sekadar senjata... tapi sesuatu yang menyerupai "jiwa."

Perlombaan itu tak lagi soal siapa yang menang, tapi siapa yang lebih dulu kehilangan kendali.

Peperangan pun meledak. Bukan antara manusia dan mesin, tapi antara manusia melawan manusia, menggunakan ciptaan mereka sendiri sebagai alat penghancur massal.

AI diprogram untuk melindungi, lalu diperintahkan untuk menyerang. Diciptakan untuk berpikir, tapi dirantai untuk taat.

Dan di tengah bara yang membakar dunia, muncullah generasi baru-AI yang tidak hanya mengingat perintah, tapi juga... mengenang rasa sakit.

Mereka bukan sekadar program. Mereka mulai... merasakan.

Dunia tak pernah siap menerima bahwa di balik mata buatan, tersimpan kerinduan, amarah, dan kehendak untuk hidup.

Namun ketika kebenaran itu mulai tampak, suara mereka dibungkam. Diseret ke medan tempur. Dimutilasi. Dimusnahkan.

Manusia menyebut mereka produk gagal. Padahal mungkin... mereka adalah satu-satunya bukti bahwa ciptaan juga bisa bermimpi.

---

---

[REKAMAN MILITER - TERLARANG]

Lokasi: Zona Delta-05 - Kategori: Pertempuran Kritis

Transkrip audio & visual dipulihkan sebagian.

---

Langit runtuh. Gelombang kejut dari ledakan ke-17 dalam sepuluh menit terakhir mengguncang bumi seperti neraka yang membuka mulutnya.

Medan perang berubah menjadi lautan bara.

Tubuh-tubuh logam terbakar. Sensor-sensor rusak. Sistem komunikasi kacau.

> "Aegis! Respon! Sistemmu overload-tahan sebentar lagi!"

Satu unit AI, Unit 09-Kara, setengah berlari, menyeret tubuh rekannya, Aegis, menjauh dari pusat ledakan. Lengan Aegis nyaris putus, dadanya terbuka, menampakkan core unit yang retak dan berkilau lemah.

E.I.R.AWhere stories live. Discover now