8. Penuh Rasa Syukur

1.9K 82 3
                                    

Ujianku berakhir dengan sukses, untuk hasilnya aku sendiri tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujianku berakhir dengan sukses, untuk hasilnya aku sendiri tidak tahu. Hal terpentingnya adalah aku sudah berusaha sebaik-baiknya. Beberapa hari yang lalu aku menerima pernyataan cinta dari Niko. Kini aku sudah berpacaran dengan lelaki impianku. Aku senang. Benar-benar senang.

Hukumanku membersihkan sekolahan hanya berlangsung beberapa waktu saja, tidak sampai satu bulan penuh. Aku sangat bersyukur sehingga aku tidak perlu capek-capek melakukan kegiatan bakti sosial. Aku paham kalau itu semua hanya untuk membuatku dan Niko jera. Meskipun begitu, kami tetap berpacaran.

Kabar kami jadian sudah terendus sejak kejadian di perpustakaan itu. Tanpa repot-repot membuat kegemparan, gosip kami sudah menyebar sampai ke mana-mana. Gosip itu memang kenyataan yang tertunda. Pada akhirnya kami menjalaninya. Menjalani hari-hari untuk saling mengerti.

Teman-temanku sudah banyak yang memiliki pacar. Ada yang merencanakan menikah ketika kami sudah lulus nanti. Ada yang akan bertunangan. Banyak juga yang sama seperti diriku yang masih belajar berpacaran.

Apakah suatu hari nanti aku akan menikah dengan Niko? Atau aku malah menikah dengan yang lainnya? Hanya Tuhan yang tahu jawabannya. Akan tetapi, pemikiran seperti itu sempat melintas di benakku.

Aku tegaskan sekali lagi kalau aku itu masih Cindy yang polos, aku ingin menjadi arsitek yang hebat.

Pengertian cinta saja aku masih bingung. Aku menjalani semua ini dengan apa adanya. Biarkan terjadi apa yang harusnya terjadi. Sudah kukatakan kalau aku sedang belajar pacaran.

Aku dan Barra masih berteman. Kami selalu berbagi banyak hal karena kami adalah teman sekelas di sekolah yang sama. Kak Bayu selalu menjodoh-jodohkan aku dengan Barra yang hanya akan kami tanggapi dengan muka memerah menahan malu. Kata Kak Bima, kalau wajah kami itu mirip dan sangat serasi satu sama lain. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Aku hanya tersipu malu. Aku memang sangat malu jika menyinggung masalah seperti itu. Kedua kakakku belum tahu kalau aku sudah menjalin cinta dengan Niko. Aku memang merahasiakan semuanya.

Aku takut kalau kakak-kakakku akan menggodaku habis-habisan.

Aku mencari-cari Barra, kata Niko ia melihatnya pergi. Aku pun mengikuti petunjuk dari Niko. Aku menyuruh Niko untuk memesan makanan di kantin, baru nanti aku akan menyusul setelah aku menemui Barra.

Sekolahku memang sepi karena murid-murid kelas satu dan dua diliburkan, dan banyak juga siswa yang sudah pulang. Aku berjalan dan aku tahu arah ini merujuk ke gudang sekolah. Untuk apa Barra pergi ke gudang sendirian. Apakah ada seseorang yang ingin dia temui diam-diam? Aku melihat bajunya, dia menyelinap di balik pintu gudang. Aku bisa melihat dari kaca buram. Dia tidak tahu kalau aku membuntutinya. Aku makin penasaran sebenarnya apa yang dia lakukan.

Aku sudah sangat dekat dengan pintu gudang, aku mengurungkan niat untuk membukanya karena di dalam Barra sedang berbicara dengan seseorang, setelah aku dengarkan dia hanya berbicara lewat telepon.

FIRST KISS [Teen Only]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang