"dia...siapa?" batinnya.

David menatap Riski heran, "woi jangan bengong!" ia menepuk bahu Riski pelan untuk menyadari nya.

"enggak anjir!" elak nya.

"taik, gua liat lu daritadi melamun sat!"

Rendy yang mendengar keributan dari belakang membalikkan badannya, "lu pada kenapa ribut, lek?" tanya Rendy.

Riski menghela napas, "gua cuma mikir aja..." katanya.

Rendy mengerutkan keningnya, "mikir apa? atau jangan jangan lu mikir cewek seksi ya!!" ucap Rendy dengan suara sedikit besar yang membuat barisan perempuan di dekatnya menoleh ke mereka bertiga.

Riski membungkam mulut Rendy menggunakan tangannya, lalu tersenyum canggung seperti memberi isyarat bahwa maaf—hanya bercanda.

Sedangkan David dirinya sudah membuang muka, malu dengan tingkah teman nya itu.

"Mulut lo Ren anjing!" umpat David pelan.

Setelah pelantikan osis, selanjutnya penyerahan sertifikat dan piala kepada anggota pramuka.

"Selanjutnya penyerahan piala dan sertifikat kepada pemenang juara satu lomba Pioneering tingkat provinsi. Kepada anggota pramuka atas nama David, Sultan, Hajirin, Widy dan juga Wira silahkan maju ke depan." sorakan dan tepuk tangan meriah diberikan kepada anggota pramuka yang berada di depan.

Riski tepuk tangan, memberi apresiasi kepada mereka dengan pandangan yang tak lepas dari sosok di depan itu-Hajirin.

Setelah sesi penyerahan dan foto Hajirin dan David balik ke barisan nya seperti semula.

"Wihh keren abang kita ini!" sambutan yang diberikan Rendy kepada mereka berdua.

"yoi brader!" jawab David.

"lu kek beda orang sih lek pas di depan, aura nya beh aur auran!" sarkas Rendy yang mendapat geplakan ringan dari David.

Sedangkan yang lain tertawa melihat interaksi duo sengak itu. Riski yang dari tadi menyimak sambil mata nya mencuri curi pandang ke arah Hajirin yang sedang tertawa.

Senyumnya lepas, matanya menyipit bahagia, dan entah kenapa, itu membuat di sekitarnya seperti jadi lebih terang.

"lucu...semua gerak gerik lu selalu lucu" lirih nya namun bisa di dengar oleh Rendy.

Rendy melirik Riski, "eh lu bilang lucu ke siapa lek?" tanya Rendy sontak membuat mereka melihat ke arah Riski. Riski melihat tatapan mereka yang seperti nya sedang menunggu dirinya untuk menjawab, terlebih manusia yang menjadi pelaku utama di pikiran nya—Hajirin, ia juga seperti tengah menunggu jawaban tersebut.

"kagak anjir gua tadi asbun aja!" bohong Riski, dirinya tak mungkin berterus terang.

"bohong bohong!" timpal Nael.

"ohh ya selamat ya David dan-" ia ragu untuk menyebutkan lelaki manis itu.

"Namanya Hajirin panggil aja Rin" Ucap Rendy memperkenalkan. Riski mengangguk paham, "yah dan Hajirin, selamat" reflek ia mengulurkan tangan nya. Hajirin menatap sejenak lalu menjabat tangan tersebut, "makasih!" ucapnya.

Akhirnya dia mengeluarkan suaranya, suara nya halus dan di tambah dengan senyumnya yang hangat.

"ceilah udah kali gandengan tangan nya, nanti cowok lu marah Rin" ucap Rendy yang membuat Hajirin melepaskan tangan nya duluan.

"paansih ren bawa bawa wira" cibir Hajirin.

"oh udah punya cowok" batinnya.

"Upacara selesai, masing masing danton membubarkan barisannya."

about random shoot'sWhere stories live. Discover now