4.$^^

132 9 2
                                        

Okey... aku sudah berdiri disini hampir lima belas menit, tapi omega tuan joong ini hanya mengamatiku tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dia dan tuan joong punya kebiasaan yang sama yaitu mengamati orang lain secara terang- terangan.

"Aku tidak percaya saat melihat video pertarungannya kerna memang disana sedikit gelap, lebih tidak percaya saat melihat orangnya secara langsung, kau pendek dan kecil tapi bagaimana bisa kau mengalahkan mereka semua?" Tanyanya ingin tahu.

"Berapa umurmu sekarang? apa kau masih lima belas tahun atau lebih muda lagi?" Tanyanya kembali dengan mendekatkan dirinya kearahku.

"Maafkan saya tuan, umur seseorang cukup privasi untuk disebutkan." Jawabku padanya.

"Sebentar... kau berbeda empat tahun dari gemini bukan? Sekarang gemini berumur 25 tahun, kau sekarang sudah dua puluh satu tahunkan? Astaga... kau masih seperti anak-anak. Aku akan percaya kalaukan mengatakan kau masih SMP, apalagi kau pendek dan kecil." Ucapnya lagi dengan menggunakan kedua tangannya untuk menutup mulutnya.

Serius... pantas saja mereka berdua pasangan, ternyata mereka punya kesamaan menghina seseorang langsung didepan orangnya.

Apa aku sekecil itu, kenapa mereka selalu kaget saat melihat tubuhku. Menurutku tubuhku biasa saja, aku juga cukup tinggi tidak pendek sekali. Perkataan mereka berdua cukup untuk membuatku insecure sekarang.

"Ehem... saya cukup tinggi tuan dunk." Jawabku dengan sedikit percaya diri.

"Oh my god.... kau itu kecil.... benar-benar kecil, kalau kau bertemu gemini, aku sarankan kau segera sembunyi, dia sekarang sudah sangat besar dan menakutkan." Balas tuan dunk padaku dan sedikit mengecilkan suaranya dibagian akhir.

"Apa tuan joong memberitahu anda tentang saya dan tuan gemini?" Tanyaku padanya, entahlah sejak awal sepertinya dia mengenalku tapi aku tidak mengingat siapa dia.

"Cih... kau tidak mengingatku rupanya. Apa kau ingat siapa feiren?" Tanyanya padaku.

Aku berusaha mencari seseorang bernama tersebut dimasa laluku. Banyak hal yang sejujurnya sudah aku lupakan. Aku hidup hanya untuk menghindari peluru yang bisa kapan saja bersarang ditubuhku seperti terakhir kali, jadi aku tidak pernah mengenang masalaluku lagi, apalagi dengan begitu banyak dosa yangku lakukan dulu.

Setelah mencari cukup lama aku mengingat nama itu, dan memory yang lama tersimpan itu kembali dengan sendirinya, dan pastinya itu bukanlah kabar baik kerna aku mempunyai banyak dosa kepada pemilik nama tersebut.

"Dia adikku." Lanjut tuan dunk yang sepertinya sudah tau aku mengingatnya.

Apa dia bilang, itu adiknya? Berarti dia adalah kakanya yang dulu aku buat keluar dari sekolah kerna aku benci adiknya. Dulu aku meminta lelaki yang dulu aku panggil papa untuk mengeluarkan kakak beradik ini dari sekolah karena papaku pemilik sekolah tersebut. Sekarang rasanya aku ingin menengelamkan diriku saja, banyak sekali dosaku dulu... astaga. Kenapa aku bisa senakal itu, apa tidak ada satu orangpun yang berusaha menyadarkan dulu.

"Tidak ingin minta maaf?" Tanyanya dengan menyilangkan kakinya didepanku.

Aku mundur dua langkah kebelakang untuk menundukkan tubuhku dan meminta maaf dengan tulus kepada omega didepanku ini. Aku tidak mengangkat tubuhku untuk waktu yang lama, sampai dia memerintahku untuk kembali berdiri dengan tegak.

"Aku tidak akan memaafkanmu dengan mudah, kau harus minta maaf kepada adikku juga." Perintahnya padaku.

"Saya akan meminta maaf kepada tuan feiren saat kami bertemu nanti tuan." Jawabku padanya.

"Kau tau kerna kebodohanmu aku harus berusaha keras untuk mencari beasiswa lainnya, untung saja aku mendapatkan beasiswa dari keluarga ini, dan aku bisa sampai menyelesaikan magisterku." Jelasnya dengan tidak suka padaku.

You Can Never Leave (GeminiFourth)🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang