07; I Can't

374 42 1
                                        


Malam itu keluarga Sagara tengah menikmati makan malam dengan berbagai macam menu yang sudah memenuhi meja makan, dari makanan kesukaan kepala keluarga, bundanya, kakak pertama, kakak kedua dan juga adiknya. Namun diantara banyaknya menu yang berada di meja makan tidak ada satu pun menu kesukaan Sagara.

Saat siang tadi, bundanya menghubungi di grup chat keluarga jika menu apa yang akan dimakan oleh ayah, kakak pertama, kakak kedua dan juga adiknya. tapi sepertinya bunda lupa tidak menanyakan masakan apa yang ingin Sagara makan, dan terjadilah seperti malam ini, Sagara hanya diam ketika dirinya melihat bagaimana telatennya bunda menyiapkan menu makan malam tersebut dan tidak lupa juga bagaimana bunda sangat perhatian kepada kedua kakak dan juga adiknya itu.

Melihat piring yang berada di hadapannya masih kosong, Sagara berniat untuk mengambil satu potong ayam goreng yang hanya itu yang dapat ia makan, karena ternyata ayah dan juga ketiga saudaranya itu meminta bunda membuat makanan yang tidak dapat ia konsumsi seperti seafood dan juga daging sapi. dan yang ada di meja makan ini hanya ada ayam goreng dan juga sayur kangkung yang hanya dapat Sagara makan.

"Kamu jangan makan ayamnya, itu untuk mas. itu pesenan mas, kasihan mas udah lama gak makan masakan bunda."

Sagara kembali menyimpan potongan ayam itu ke piringnya semula, dan hanya mengambil sayur kangkung yang tersisa sedikit lagi.

"Kak, aku mau sayur kangkung nya. buat aku aja ya?"

Sagara kembali tidak jadi mengambil lauk makan yang tersisa, dan Sagara hanya mengangguk sembari tersenyum kecil. "Iya, habisin ya."

Lalu dirinya berakhir hanya memakan nasi putih saja tanpa pendamping apapun. namun dirinya sadar jika kakak pertama dan juga ayahnya itu sedari tadi menatapnya, namun Sagara tidak ingin mengangkat pandangannya dari piringnya yang hanya berisi nasi putih saja.

"Aku selesai."

Kakak keduanya itu bangkit dari duduknya setelah dirinya menghabiskan makan malamnya, entah mengapa rasa lapar yang sebelumnya terasa di dalam perutnya, kini harus menghilang dalam sekejap ketika melihat bagaimana adiknya itu hanya bisa memakan nasi putih saja. Jujur saja dirinya tidak membenci adiknya itu, tetapi ketika melihat bagaimana wajah anak itu dirinya merasa tidak nyaman.

"Loh bang? kok udah makannya? ini belum habis loh? katanya kamu mau cumi goreng tepung, ini masih banyak nak."

Juan-anak kedua bunda dan ayah- itu hanya menggelengkan kepalanya. "Enggak bun, aku udah kenyang. aku juga masih punya tugas belum selesai."

Setelah mengatakan itu Juan berjalan ke arah kamarnya. 

Kepergian Juan dari ruang makan membuat suasana menjadi semakin canggung, bagaimana tidak kini Sagara seperti tengah dikuliti oleh tatapan bundanya yang tengah menatapnya dengan tajam. Namun seolah mengerti dengan tatapan bundanya, Sagara berdiri dari duduknya dan mengatakan jika ia juga sudah selesai menikmati makan malam bersama mereka.

Dirinya melangkahkan kedua kakinya menuju ke dapur dan mencuci piring bekas dirinya makan, sembari menghembuskan nafasnya yang terasa sangat berat. hatinya sakit, dadanya terasa sesak. tapi seingatnya dirinya tidak memiliki riwayat penyakit parah, tapi ketika melihat tatapan bundanya tadi entah mengapa hatinya terasa sangat sakit.

===============

"Bunda kan udah bilang, kamu seharusnya jemput adik kamu Sagara. kenapa sekarang kamu malah pulang duluan dan adik kamu belum sampai di rumah sampai sekarang. kamu sekarang mau tanggung jawab kalo adik kamu kenapa-napa? kamu mau adik kamu luka iya? Sagara bunda cuma minta tolong sama kamu, tapi kamu kenapa enggak bisa kabulin permintaan bunda? apa sulit buat bantuin bunda?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm BrokenWhere stories live. Discover now