Jake dan Sunghoon sedang bersiap-siap ingin turun ke restoran hotel pagi ini. Mereka ingin sarapan di hotel saja, sebelum pergi jalan-jalan nanti siang.
Sunghoon masih mendiami Jake. Saat Jake sibuk memborbardir pertanyaan ke dirinya kenapa kok diam saja, Sunghoon cuma menjawab.
"Aku lagi sariawan"
Jake langsung bungkam, ia sadar, betapa kejamnya Sunghoon kalau sedang sariawan. Benar-benar tidak bisa diganggu.
"Uda selesai sayang? Yuk turun", ajak Jake ke Sunghoon yang masih berias didepan cermin.
"Sabar", sahut Sunghoon datar.
Jake cepat-cepat mengangguk, lebih baik dirinya menunggu Sunghoon berdandan sambil mengunci bibirnya. Daripada dimarahin lagi. Jake duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya, namun tak lama dirinya mendapat sebuah pesan dari seseorang yang berhasil membuat bibirnya tersenyum senang.
Sunghoon yang diam-diam memperhatikan Jake, menaikkan sebelah alisnya, kenapa Jake tiba-tiba tersenyum seperti itu? Siapa yang menghubungi suaminya tersebut?
Jake yang sadar kalau Sunghoon sedang memperhatikan dirinya. Buru-buru ia matikan ponselnya. Lalu ia berjalan menghampiri Sunghoon.
"Sudah selesai kan, ay? Ayo kita turun", ajak Jake yang mendapat anggukan dari Sunghoon.
Akhirnya mereka berdua jalan berdampingan di lorong hotel, menuju lift. Tidak ada yang mencoba membuka obrolan diantara mereka, karena keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sunghoon yang memikirkan siapakah orang yang Jake hubungi tadi. Sedangkan Jake, ia masih menimbang-nimbang, apakah sekarang waktu yang pas untuk memperkenalkan Sunghoon dengan Sean dan Jason.
Tak terasa akhirnya mereka sudah sampai di restoran hotel. Tempat tersebut tampak ramai dan sedikit riuh, karena memang jam nya sarapan. Jake dan Sunghoon mendatangi seorang resepsionis dan meminta ruangan private untuk sarapan mereka pagi ini. Resepsionis tersebut langsung mengantarkan mereka ke tempat yang mereka mau. Di ruangan private tersebut terdapat tiga meja bundar, yang mana salah satu mejanya sudah terisi oleh pasangan lain. Jake dan Sunghoon tidak masalah akan hal tersebut, yang penting tidak seramai diluar.
Tinggallah Jake dan Sunghoon serta pasangan yang tidak mereka kenal di ruangan tersebut. Jake sedang memperhatikan interior ruangan tersebut yang terlihat cukup classy.
"Aku mau ambil makanan, kamu mau ikut atau aku ambilkan sekalian?", tanya Sunghoon ke Jake.
"Aku ikut"
Sunghoon menganggukkan kepalanya, lalu menaruh tas jinjingnya diatas meja.
"Kamu mau yang ambil makanan berat atau buah?", tanya Sunghoon lagi.
"Aku yang ambil buah, jus, sama cake ya ay", jawab Jake sambil mengajak Sunghoon keluar dari ruangan tersebut.
"Oke. Tolong ambilkan aku jus guava sama cheese cake ya. Kamu mau makan nasi, mie, atau bubur?"
"Mie aja, sayang. Nasinya kongsi sama kamu aja"
Sunghoon mengangguk lagi. Lalu keduanya berpisah untuk mengambil makanan masing-masing.
Sunghoon mengitari stand makanan berat. Dirinya memilih makanan yang ia biasa makan karena dirinya seorang picky eater. Sedangkan Jake, semua makanan ia makan, kayu dan batu kalau bisa dimakan pun ia mau.
Jake sudah membawa sebuah nampan yang terdapat jus dan cake pesanan Sunghoon. Dirinya berjalan ke arah stand buah-buahan potong. Namun, saat menuju kesana, dirinya melihat seseorang.
"Daddy!", teriak Jasen saat dirinya melihat Jake yang sedang berjalan kearahnya.
Jake langsung memamerkan senyum sumringahnya.
YOU ARE READING
one and only (JAKEHOON)
FanfictionTop Jake. Bot Sunghoon. M-preg. Yang orang lihat, Sunghoon yang ngelamar Jake, Sunghoon yang nikahin Jake, dan Sunghoon juga yang nafkahin Jake selama ini. Tapi karena 'tragedi' sabtu malam di penghujung Desember 2024, jadi lah Sunghoon yang mengand...
