"Ngapain kamu disini? Dan siapa suruh kamu masuk ruangan ku tanpa ijin?"kataku dengan nyaring sembari menatapnya tajam

"Ohh .....clam down baby. Aku hanya datang mengunjungimu. Tadi aku datang cepat skali ke sini dan hanya satpam yang aku temui.terus aku memutuskan untuk nungguin kamu di dalam ruangan mu saja dari pada bosna nunggu dibawa. Sekretaris kamu belum datang ya?tadi aku nyari-nyari dan mau minta izin untuk menemuimu tapi kata satpam dia belum datang. Ko' lambat sih? Kan ini udah jam kerja."katanya

"Pergi dari sini sekarang juga."kataku dengan tegas.

"Hey Eron! Aku baru ingin menemuimu jauh-jauh dari jerman terus perlakuanmu ke aku seperti ini?"katanya dengan sok dramatis

"Memangnya siapa yang menyuruhmu datang kesini? asal kamu tau ya saya sudah tidak ingin melihat wajah jalang mu itu.! Aku Tidak suka sama perempuan tukang selingkuh sepertimu. Dan asal kamu tau lagi, kita sudah tidak punya hubungan. Sekarang juga angkat kakimu dari sini sebelum aku memakai cara kasar untuk mengusir mu."kata ku dengan murka

Saat itu juga air mata buayanya keluar. Dasar wanita jalang yang pintar akting. Kenapa tidak sekalian casting jadi pemain sinetron saja?

"Jangan sok akting didepanku dengan menggunakan air mata buaya mu itu. Sana cepat keluar sebelum aku yang menendangmu keluar."

"Eron... dengarin aku dulu. Kamu hanya salah pa....."

"BULLSHIT. KELUAR KAMU JALANG. PERGI LAHH BERSAMA PRIA TUA BANGKA MU ITU... DAN AKU BARU SADAR KALAU KAMU HANYA MENCARI HARTA KU.!"kataku dengan emosi tingkat dewa sembari menunjuk kearah pintu ruanganku

ceklek.

Kami pun berdua berbalik kearah pintu ruanganku yang terbuka dan menampilkan wanita yang membuatku kesal tadi pagi.

"Ohh maaf saya mengganggu. Permisi."

"Shera tunggu. Sini kamu!"

Iya pun berjalan dengan langkah hati-hati sambil melirik ke Wina yang masih terduduk didepan meja kerjaku.

"Ada yang bisa saya bantu ,Pak Eron?"

Aku pun melilitkan tangan ku dipinggangnya dengan mesra. Dia pun terkejut dengan apa yang ku perbuat,

"Wina. Kenalkan ini Shera. Calon istri ku."

"Ap.... Aw..."katanya dengan kecil.

Barusan aku mencubit pinggangnya supaya tidak keceplosan.

"Dan kita akan menikah dalam waktu dekat ini. Kan sayang?"

Shera hanya terdiam dan tidak percaya apa yang aku katakan.

"Kalian pasti berdua bohong ke aku kan?"

"Tebakanmu salah Wina. Lihat saja minggu depan kabar aku akan menikah pasti sudah menyebar."

Akupun melirik Shera yang masih terpaku di rangkulan ku.

"Dan sekarang juga kamu angkat kaki dari sini. CEPAT!"tukas ku

Ia pun pergi meninggalkan ku dengan air mata yang masih memenuhi wajahnya.

Akupun membalikan tubuh Shera kearah ku yang masih terpaku kearahku

"Shera kita akan menikah 2 minggu lagi. Dan tenang saja urusan orang tua aku yang atur."

"AP....A MENIKAH DENGAN MU MINGGU DEPAN?!"

"AKU TIDAK MAU MENIKAH DENGANMU."kata Shera dengan nyaring

Ia pun dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari ruanganku.

My Last LadyWhere stories live. Discover now