˖23 › Restart Pointer

Start from the beginning
                                        

Satu detik. Dua detik. Lima detik.

"Halo?" suara seorang wanita terdengar dari seberang.

Idghaf menahan nafasnya sejenak, suara yang ia dengar dari seberang terdengar tidak asing dalam indra pendengarannya. "Kak Soraya?"

"Ya? Ini siapa?"

Remaja tampan itu masih diam, enggan untuk membalas pertanyaan itu. Sudah cukup lama ia tak mendengar suara gadis itu, gadis yang dulu selalu menemani hari-harinya yang diliputi kesibukan sang Mama yang selalu pergi meninggalkan dirinya sendirian di rumah. Soraya, bagaikan sosok kakak bagi Idghaf, gadis itu selalu bisa membuatnya berfikir positif tentang perubahan sang Mama yang begitu drastis. Namun, mereka harus berpisah karena sebuah pekerjaan yang menuntut gadis cantik itu untuk pergi meninggalkan Idghaf kecil sendirian dan kembali ke dunianya yang gelap gulita.

"Eum.. jika tidak ada respon, maka saya akan tut──,"

"Ini Idghaf."

"Idghaf.." Soraya membalas dengan lirih. "Sudah lama sekali, bagaimana kabarmu? Dan, bagaimana kamu bisa tau nomor kakak?"

Idghaf menghela nafas pelan, menatap layar ponselnya sejenak sebelum kembali menempelkan ke telinganya. "Aku dapat nomor Kakak dari seorang kenalan. Ada sesuatu yang ingin aku katakan."

Soraya terdiam beberapa saat di seberang sana. Hanya suara nafasnya yang terdengar samar, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. Idghaf bisa membayangkan gadis cantik itu sedang mengerutkan keningnya, mencoba memahami situasi yang sedang terjadi.

"Masih sama dengan Idghaf yang dulu ya, bedanya sekarang kamu udah besar. Dulu kakak masih inget kamu masih suka merengek dan gak mau kalau sampai kakak jauh-jauh dari kamu," ujar Soraya dengah nada candaan di dalamnya.

Di sebelah, Januar mendengarkan percakapan tersebut. Dirinya belum mengetahui pasti sosok gadis yang sahabatnya panggil dengan panggilan Soraya itu.

"Jangan lupain tujuan lu, Ghaf."

Idghaf mengangguk pelan. "Masa lalu biarkan menjadi masa lalu, Kak. Ada gak penting yang ingin aku katakan."

Sejenak, suasana kembali hening. Soraya tidak menanggapi, menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari bibir milik Idghaf. Dirinya sama sekali tak berniat untuk bertanya terlebih dahulu.

"Aku dengar, Kakak kenal dengan seseorang yang bernama Farasha, apa itu benar?"

Alisnya berkerut heran, Soraya merasa bahwa topik yang akan ia hadapi adalah topik yang sangat berat. "Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal itu?"

"Karena janji," balas Idghaf sedikit tegas. "Aku gak tau ada hubungan apa Kakak dengan seseorang bernama Farasha, tapi ini urusan penting yang harus aku tanya ke Kakak sebagai narasumber terakhir."

"Idghaf," suara Soraya terdengar lebih pelan kali ini. "Kamu gak tahu apa yang akan kamu hadapi. Beberapa hal lebih baik dibiarkan begitu saja."

"Kenapa?" nada suaranya sedikit meninggi, namun Idghaf kembali menarik nafasnya pelan, berniat menenangkan dirinya. "Kak Sora, kalau Kakak tau sesuatu, kenapa tidak langsung ke intinya saja?"

"Ini bukan sesuatu yang harus kamu ketahui, Idghaf. Lebih baik tidak usah membuang waktu mu untuk mencari seseorang bernama Farasha yang kamu maksud."

Silent Talk -  [ DOSHIN ]  ||  Completed.Where stories live. Discover now