Ruby tidak bisa berhenti memikirkan kejadian di klub malam Wilster.
Pisau yang dia genggam malam itu masih terasa dingin di tangannya. Dia seharusnya bisa melakukannya-menusukkan belati ke tubuh pria itu, mengakhiri segalanya.
Tapi dia gagal.
Bukan karena takut.
Bukan karena ragu.
Melainkan karena sialan itu... menggodanya.
Wilster Xavier tahu caranya membuatnya kehilangan kendali. Dan itu membuat Ruby semakin marah pada dirinya sendiri.
Namun, tidak ada waktu untuk larut dalam kekecewaan. Malam ini, dia mendapatkan informasi berharga.
Seseorang mengincar Wilster.
Dan anehnya, orang itu juga mengincarnya.
---
Malam ini, Ruby berdiri di sebuah gedung tinggi yang menghadap ke pusat kota. Dari lantai ini, ia bisa melihat pergerakan orang-orang Wilster di markasnya.
Namun, dia tidak sendirian.
"Aku tidak percaya kau masih bermain dengan api," suara dingin itu datang dari pria di belakangnya.
Ruby tidak berbalik. Dia hanya tersenyum tipis. "Aku tidak bermain, Harlan. Aku berburu."
Harlan DeLuca-agennya sekaligus informan kepercayaannya-menatapnya dengan ekspresi skeptis. "Kalau begitu, kau berburu dengan cara yang sangat berbahaya."
Ruby akhirnya berbalik, menatap pria itu tajam. "Apa yang kau dapatkan?"
Harlan menghela napas sebelum menyerahkan sebuah amplop. "Ini nama orang yang baru saja muncul di lingkaran mafia bawah tanah. Dia tidak hanya mengincar Wilster... tapi juga kau."
Ruby membuka amplop itu.
Saat membaca namanya, darahnya membeku.
Rafael Valesco.
Sebuah nama yang seharusnya sudah terkubur bertahun-tahun lalu.
Seseorang dari masa lalu Wilster.
Dan seseorang yang seharusnya sudah mati.
Ruby merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.
"Apa yang dia inginkan?" tanyanya tajam.
Harlan mengangkat bahu. "Kau tahu jawabannya. Balas dendam."
Sial.
Ruby mengepalkan tangannya. Jika Rafael benar-benar kembali, maka ini bukan hanya perang biasa.
Ini adalah permainan yang akan berakhir dengan darah.
Dan dia tidak yakin siapa yang akan menang kali ini.
---
|Markas Wilster Xavier
Di tempat lain, di dalam markasnya yang dijaga ketat, Wilster Xavier menyesap whiskey-nya dengan tatapan tajam.
Salah satu anak buahnya baru saja melaporkan sesuatu yang menarik.
Ruby Alexia terlihat berinteraksi dengan seseorang yang tidak dikenal malam ini.
Pria itu bukan salah satu dari orang-orangnya.
Dan itu membuatnya tidak senang.
Wilster tersenyum miring sambil memutar gelas di tangannya.
"Oh, Ruby..." gumamnya. "Kau benar-benar membuatku penasaran."
Dia tidak peduli jika Ruby ingin membunuhnya.
ESTÁS LEYENDO
'Twisted Obsession' Moqeel
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ruby Alexia hanya memiliki satu tujuan dalam hidup-membalas dendam atas kematian keluarganya. Targetnya jelas: Wilster Xavier, mafia paling ditakuti yang telah menghancurkan segalanya darinya. Tapi ketika dia mendekati pria...
