Part 01. Prolog

121 14 4
                                        

BUGH!!

Elios baru saja meninju rahang Harvey yang membuat lelaki itu sampai terhuyung kebelakang karena serang tiba-tiba yang di layangkan oleh Elios padanya. Damian teman Harvey  yang sudah sigap ingin memberi balasan kepada Elios namun ditahan duluan oleh Harvey.

Dengan gerakan kepala halus, ia memberikan isyarat pada kedua temanya untuk keluar. Damian dan Eiden saling pandang sejenak sebelum akhirnya mengangguk patuh dan meninggalkan mereka berdua di markas.

"Santai . . gak usah emosi gitu dong," ucap Harvey sambil mengusap sudut bibir yang berdarah akibat pukulan yang diberikan Elios. Ia perlahan bangkit dan melangkah mendekati Elios yang saat ini sedang emosi kepadanya.

Harvey yang melihat itu hanya terkekeh yang membuat lelaki di hadapannya semakin marah lalu meninju kembali rahang Harvey yang membuat Harvey kembali mundur beberapa langkah.

"SIALAN, JANGAN MAIN-MAIN SAMA GUA!"

"Wow, wow, udah gua bilang santai, main pukul - pukul aja" Harvey mengangkat kedua tangannya bermaksud untuk mengajak Elios berbicara baik-baik. "Kenapa nih tiba-tiba ngajak ribut?"

"Tch, gua udah berulang kali bilang ke lu buat jangan gangguin cewe gua lagi!" Elios menggeram, tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Urat di pelipisnya menegang saat ia menahan diri untuk tidak menghajar habis-habisan pria di hadapannya itu.

Mendengar ucapan Elios, Harvey mengangkat alisnya, kebingungan, sebelum akhirnya terkekeh setelah menyadarinya maksud dari ucapanya Elios. "Gua ga gangguin cewe lu," ucapnya santai sambil perlahan mengikis jarak di antara mereka.

Dalam hitungan detik, wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. Harvey menatap lekat mata yang saat ini melihatnya dengan tajam lalu tersenyum miring. "Gua cuma mau nyingkirin dia karena dia udah rebut sesuatu yang seharusnya jadi milik gua," bisiknya perlahan sebelum melangkah mundur.

Elios berdiri kaku, wajahnya menunjukkan ekspresi campur aduk antara marah dan bingung. Harvey terkekeh kecil melihat ekspresi wajah Elios yang terlihat lucu dimatanya.

Dengan langkah santai, Harvey mundur beberapa langkah sambil matanya tetap menatap Elios dengan intens. Sebuah senyum kecil mengembang di bibirnya yang masih berdarah. "Lucu," gumamnya pelan yang masih terdengar jelas di ruangan yang sunyi.

Kemudian, dengan gerakan lambat, ia berbalik meninggalkan ruangan. Menyisakan Elios yang masih berdiri kaku di tempat dan sejuta tanda tanya berputar di kepalanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SWITCH | Short StoryWhere stories live. Discover now