Next '
•
Pulang sekolah, Gita langsung saja masuk kedalam kamar Eli. Menyimpan tas nya, membersihkan badannya, lalu duduk di balkon kamar menikmati cuaca sore hari yang sedikit mendung namun tidak hujan seperti menggambarkan keadaan hatinya saat ini.
Merasa khawatir dengan sahabatnya yang tiba - tiba berubah, Eli pun duduk di samping Gita untuk menemaninya.
"Kenapa?" Tanya Eli membuka percakapan.
"Gpp" Jawab Gita dengan singkat.
"Kenapa lo tiba - tiba diem? Pasti ada penyebabnya sampe lo seperti itu" Selidik eli.
Gita menghela nafasnya dengan berat, lalu menyandarkan badannya di kursi. Dengan mata yang masih menatap ke depan, dan sebelah kaki yang di tumpangkan, gita mulai memberitahu alasannya pada sang sahabat.
"2 hari yang lalu lo sempat cerita tentang orang yang nanyain gue"
"Iya, terus?" Tanya Eli.
"Gue ketemu mereka tadi setelah dari toilet" Ucap Gita membuat Eli langsung menatapnya.
"Serius?"
Gita menganggukkan kepalanya.
"Pantes lo lama. Apa yang mereka lakuin sama lo? Lo gpp kan? Gak ada luka atau lecet?" Khawatir Eli memeriksa keadaan Gita dari atas sampai bawah.
"Gue gpp" Gita menahan tangan Eli. "Mereka cuma nyegah gue aja" Lanjutnya.
"Nyegah? Maksudnya?" Eli tak mengerti.
"Iya, mereka nyegah gue dan nyuruh gue untuk gak deketin kak shani"
Eli mengerutkan dahinya, "dengan alasan?" Tanyanya.
"Mereka bilang gue gak pantes untuk deket sama kak shani, katanya" gita menekankan kalimat 'katanya'. "Dan salah satu dari mereka bilang kalo dia adiknya kak shani" Ucap Gita.
"Siapa yang bilang begitu?"
"Gue gak nginget namanya siapa"
Eli berpikir sejenak, ia sedikit pernah mendengar nama mereka saat latihan dance.
"Kak Jinan, kak cindy, sama kak anin?" Tebak Eli.
"Jinan" Ucap Gita setelah Eli menyebutkan nama mereka.
Eli langsung saja menepuk jidatnya, membuat Gita menoleh heran dengan tatapan penuh tanya.
"Mereka trio darderdor" Ucap Eli.
Gita semakin dibuat tidak paham dengan ucapan Eli.
"Jadi mereka itu kakak tingkat gue di dance, selama latihan kemarin mereka selalu kena marah sensei karena gak pernah latihan serius, dan selalu banyak bercanda. Sensei dan kakak - kakak kelas 11&12 nyebut mereka trio itu, yang satu dingin tapi berlebihan, yang satu lawak tapi loading, satu lagi sinis tapi cerewet, disebutlah darderdor karena perpaduannya yang tak jelas" Jelas Eli.
"Gak usah di jelasin, gue gak peduli" Ucap Gita dengan malas.
"Gue ngasih tau ya njirr" Kesal Eli.
Gita tidak menyahutnya kembali.
"Jadi karena mereka lo ngediemin semua orang?" Tanya Eli.
"Gue kebawa kesel" Ucap gita.
"Keselnya?"
Gita tidak menjawab.
"Tadi lo bilang kak Jinan adiknya kak shani?" Eli kembali bertanya.
"Bukan gue yang bilang"
YOU ARE READING
HAPPINESS IN MY DREAMS [ END ]
Teen FictionGadis ceria nan pintar yang hidup dengan penuh kesederhanaan, ia anak yang mandiri dan tak kenal lelah. Gadis ini masuk salah satu SMA Favorit di Jakarta dengan beasiswa akademiknya, dan tidak seperti teman - temannya yang lain yang masuk lewat jalu...
![HAPPINESS IN MY DREAMS [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/387542472-64-k944973.jpg)