Prolog

3.7K 116 4
                                        


Malam itu sunyi. Hanya suara angin yang berdesir lembut di antara dedaunan, membisikkan ketenangan semu yang menyelimuti kampus. Namun, di sudut gelap salah satu gedung tua, ketenangan berubah menjadi sesuatu yang lebih kelam.

Lampu-lampu di koridor berkedip perlahan, seperti enggan mengungkapkan apa yang tersembunyi dalam kegelapan. Sebuah jeritan memecah kesunyian, tajam dan melengking, membawa gelombang kepanikan yang merambat ke setiap sudut.

Ketika mereka tiba, tubuh itu sudah tergeletak. Wajahnya pucat, matanya terbuka menatap kosong ke langit-langit. Sekelilingnya sunyi, tetapi darah yang mengalir perlahan dari tubuhnya berbicara lebih keras dari apa pun.

"Ini bukan kecelakaan," gumam salah satu dari mereka, suaranya bergetar. "Seseorang... membunuhnya."

Kejadian itu hanya awal dari mimpi buruk yang tak mereka duga. Sepuluh sahabat yang dulu tertawa bersama kini kehilangan dua dari mereka, meninggalkan delapan yang tersisa dalam kebingungan, ketakutan, dan rasa kehilangan.

Namun, malam itu bukan hanya tentang kematian. Itu adalah pesan. Peringatan bahwa apa yang telah terjadi hanyalah permulaan dari sesuatu yang jauh lebih besar.

"Kalau kita nggak bertindak sekarang, kita semua bakal jadi korban berikutnya," kata salah satu dari mereka dengan nada penuh tekad.

Delapan sahabat itu berdiri di bawah sinar bulan yang redup, saling memandang dengan mata penuh ketakutan tetapi juga keyakinan. Mereka tahu, untuk bertahan, mereka harus tetap bersama. Tapi malam itu, tak ada yang menyadari bahwa kegelapan yang mereka hadapi bukan hanya dari luar-tetapi juga mungkin berasal dari dalam.

Dan permainan telah dimulai.

☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞RIDDLE☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞

Halo-halo👋
Vote komen and share yaww! See u🫶

RIDDLE [End]Where stories live. Discover now